Soloraya
Sabtu, 30 Maret 2013 - 16:52 WIB

TALKSHOW BERSAMA HABIBIE : Iptek Bukan Hak Pribadi Kaum Berduit

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Ratusan orang memadati The Sunan Hotel Solo, Sabtu (30/3/2013). Kedatangan mereka untuk mengikuti Talkshow bersama BJ Habibie dengan tema Mendidik Dengan Hati Tanpa Diskriminasi.

Acara gelaran Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus sengaja mendatangkan mantan Presiden ketiga RI lantaran dianggap pantas menjadi figur teladan generasi penerus bangsa. Mulai dari perjuangannya menimba ilmu pengetahuan sampai luar negeri hingga jasanya membuat pesawat N 250 bersama jajaran Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

Advertisement

Selain itu tidak sedikit yang merasa kagum dengan romantisme hubungan Habibie dengan Ainun, istrinya. Seperti diungkapkan Ketua Pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus, Siti Aminah Abdullah, dalam sambutannya di hadapan peserta talkshow. Menurut dia, sosok BJ Habibie harus menjadi contoh anak-anak negeri dalam mengisi kemerdekaan.

“”Pak Habibie adalah ilmuwan muslim terkemuka, tokoh pembangunan manusia, pejuang bangsa yang pernah menjadi Presiden ketiga Indonesia. Perannya selama ini telah membuatnya menjadi idola dalam banyak hal termasuk sifat kelembutan dan romantismenya dalam keluarga, oleh sebagian bangsa ini. Untuk itu saatnya kita belajar dari ahlinya,” urainya.

Selama talkshow BJ Habibie mengisahkan kehidupannya semasa kecil yang tinggal di rumah sederhana di perbatasan Pare-Pare dengan Makasar. Menurut dia rumahnya dulu juga belum dipasangi jaringan air ledeng maupun listrik.

Advertisement

“Seperti anak-anak kebanyakan, saya juga sering berenang di kali, bertelanjang dada memandikan kuda. Tapi dengan usaha keras dalam belajar saya bisa mendapatkan penghargaan tertinggi bidang dirgantara,” kisahnya.

Hal itu menurut Habibie membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bukan lah hak pribadi orang kaya atau kaum tertentu. Ilmu pendidikan sebagai modal penting mengarungi hidup adalah hak masing-masing individu. Untuk itu dia mendorong supaya ilmu pendidikan yang layak dapat dirasakan oleh seluruh anak bangsa hingga ke pelosok. Lebih jauh dia menceritakan perjalanan hidup semasa remaja hingga keseriusannya pada bidang dirgantara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif