Ah-tenane
Kamis, 28 Maret 2013 - 09:19 WIB

Tragedi Sate Keong

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Di setiap warung hik, hampir pasti sate keong menjadi menu wajib yang selalu setia menunggu kehadiran para penggemar beratnya, termasuk Jon Koplo, warga Solo pinggiran ini.

Sudah menjadi agenda rutin, setiap bakda Magrib, Jon Koplo nongkrong di hik milik Tom Gembus, langganannya yang tidak jauh dari rumahnya. Demikian pula sore beberapa pekan lalu.

Advertisement

Saat Koplo baru sampai di depan hik, Gembus langsung menyerobot, ”Plo, tolong tunggokke hikku sebentar ya, tak tinggal beli gula.”

Wah, dodolan kok ora persiapan. Aja suwe-suwe lho, Mbus!” jawab Koplo. Gembus pun bergegas pergi ke warung kelontong.

Advertisement

Wah, dodolan kok ora persiapan. Aja suwe-suwe lho, Mbus!” jawab Koplo. Gembus pun bergegas pergi ke warung kelontong.

Setelah duduk, mata Koplo langsung jelalatan mencari sate keong. Dan akhirnya ditemukannya dua tusuk sate keong yang masih terbungkus plastik di pojok angkringan tertindih lepek.

We lha, ora niyat dodolan tenan ki, kabeh rung disiapke,” batin Koplo sambil melahap sate keong yang terasa kenyil-kenyil menggoyang lidahnya.

Advertisement

Ngapunten Pak Gembus, telat,” kata Cempluk sambil menyerahkan bungkusan sate keong.

Mboten napa-napa, Mbak’” jawab Gembus sambil tangannya mengobrak-abrik lepek di pojok angkringan, mencari sate keongnya untuk ditukar dengan yang baru.

”Cari apa, Mbus? tanya Koplo.

Advertisement

”Sate keong sisa kemarin, tinggal dua kok malah hilang,” jawab Gembus.

Mak plenggong… Koplo baru sadar, ”Wadhuh, wis tak pangan-i…” ”Oalah Plo, sate wis mambu kok dipangan. Apa ya ora krasa?” tanya Gembus sambil ngguyu ngekek bersama Cempluk.

 

Advertisement

Bisri Nuryadi, Bolon RT 004/RW 002 Colomadu, Karanganyar

Advertisement
Kata Kunci : Cerita Lucu Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif