Soloraya
Kamis, 28 Maret 2013 - 16:49 WIB

PILKADES KLATEN : 701 Calon Kades Bertarung, Kotak Kosong Jadi Pesaing Berat

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KLATEN — Sebanyak 701 bakal calon kepala desa (kades) akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 278 desa di Klaten pada 11 April mendatang. Sebanyak 57 calon di antaranya akan melawan kotak kosong.
Advertisement

Kasubag Kelembagaan Aparatur Pemerintah Desa, Bagian Pemerintahan Setda Klaten, Murdoko, mengatakan 701 bakal calon itu dipersilakan melengkapi persyaratan administrasi paling lambat Selasa (2/4/2013) mendatang. Setelah dianggap memenuhi persyaratan administrasi, bakal calon itu bisa ditetapkan sebagai calon yang berhak dipilih dalam Pilkades mendatang. “Penetapan bakal calon sebagai calon yang berhak dipilih dalam Pilkades dilakukan pada H-1. Setelah itu, dilanjutkan acara pengundian nomor urut dan tanda gambar,” terang Murdoko, Kamis (28/3/2013).

Murdoko menjelaskan beberapa persyaratan administrasi tersebut meliputi surat lamaran, surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukuman pidana dari kepolisian, tidak pernah dicabut hak pilihnya, surat keterangan sehat jasmani serta rohani dari dokter dan lain-lain. Menurutnya, jumlah calon yang akan bertarung dalam Pilkades mendatang masih bisa berkurang jika terdapat bakal calon yang tidak memenuhi persyaratan administrasi. “Kalau berkurang masih mungkin, kalau bertambah jelas tidak mungkin karena pendaftaran sudah berakhir pada 23 Maret lalu,” papar Murdoko.

Murdoko mengakui jumlah calon kades yang melawan kotak kosong dalam pilkades mendatang cukup banyak. Dia berharap calon kades yang melawan kotak kosong itu bisa menang sehingga pilkades tidak perlu diulang. Dari 278 desa rata-rata jumlah calon kades yang akan bertarung dalam pilkades mencapai 3-4 orang. Hanya Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, yang memiliki calon kades hingga delapan orang. “Kami berharap tidak ada pilkades yang diulang karena hasil penghitungan suara antarcalon jumlahnya sama. Kalau harus diulang tentu membutuhkan tambahan biaya,” tandasnya.

Advertisement

Sementara itu, Plt Sekda Klaten, Sartiyasto, mengatakan pihaknya akan mengumpulkan semua calon kades serta panitia pencalonan dan pengangkatan (palona) menjelang pelaksanaan pilkades mendatang. Pihaknya meminta masing-masing calon berikrar damai menanggapi hasil pilkades mendatang. “Semua kami minta menjaga sportivitas. Menang kalah dalam pilkades itu soal biasa. Yang terpenting bagaimana menjaga kehidupan bermasyarakat tetap kondusif,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif