Soloraya
Kamis, 28 Maret 2013 - 05:21 WIB

PILKADES BOYOLALI : Seusai Perhitungan Suara, Pilkades Tambak Ricuh

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memblokade jalan kampung di Tambak, Mojosongo, Boyolali menggunakan bambu, Kamis (28/3/2013) dinihari. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Warga memblokade jalan kampung di Tambak, Mojosongo, Boyolali menggunakan bambu, Kamis (28/3/2013) dinihari. (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

BOYOLALI — Pilkades di Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Rabu (27/3/2013), diwarnai keributan. Pasca penghitungan suara muncul Kades terpilih, terjadi aksi onar oleh sekelompok pendukung calon kades yang kalah.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ketegangan mulai terlihat di Kantor Desa Tambak. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto sempat datang berbarengan regu Brimob untuk membubarkan segerombolan warga yang sempat berulah itu.
Kelompok itu dibubarkan. Namun setelah itu, mereka berkeliling desa dan berhenti di salah satu rumah di Dukuh Randusari, Desa Tambak. Rumah tersebut sedang dipakai untuk acara Yasinan.

“Benar, acara itu dikira pesta dan gerombolan berhenti di sana. 20 Orang masuk ke rumah itu dan langsung menuju ke bagian dapur memukuli perkakas berbahan kaca,” jelas Kapolsek Mojosongo, AKP IGA Hartini mewakili Kapolres AKBP Budi Haryanto, kepada Solopos.com.

Selain itu, lanjut dia, krak yang masih berisi gelas digulingkan hingga mengenai seorang perempuan. Kapolsek menyebut korban tersebut terluka di bagia leher dan luka robek di bagian punggung.
Muspika, Brimob dan Dalmas mencari gerombolan pelaku. Kapolsek mengatakan satu orang yang dikenal dalam gerombolan itu dimintai pertanggungjawaban.

Advertisement

Sementara itu, suasana mencekam di Randusari membuat warga memblokade jalan masuk ke kampung mereka. Berdasarkan pantauan  warga menggunakan bambu untuk menutup jalan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif