News
Senin, 25 Maret 2013 - 17:42 WIB

PEMBATASAN SOLAR: Pengendalian Solar Mulai Picu Antrean

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO —  Antrean truk yang hendak membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mulai terlihat di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di jalur dalam kota.
Dari pantauan Solopos.com, Senin (25/3/2013), di SPBU Sumber antrean terjadi sejak pagi sekitar pukul 05.30 WIB hingga sekitar pukul 07.00 WIB. Pengawas SPBU Sumber, Sumarsono, menyampaikan antrean truk dan bus itu terjadi setelah SPBU tersebut mendapat pasokan solar subsidi sebanyak 24 ton pada Senin pagi.

“Begitu dikirim, langsung diserbu. Informasinya, solar di sejumlah SPBU di daerah Sragen, Karanganyar dan Kalioso kosong. Makanya banyak yang lari ke sini,” kata Sumarsono, saat ditemui Solopos.com, di SPBU Sumber, Senin.

Advertisement

Menurutnya, tren antrean ini sudah terlihat sejak Sabtu (23/3/2013) akhir pekan lalu. “Sebenarnya SPBU kami sudah ramai karena ada di jalur strategis. Tapi antrean truk kali ini mengekor sampai jalan.” Dia juga melihat para sopir truk itu kini cenderung beli full tank. Tapi, lanjut Sumarsono, jika posisi stok solar sudah menipis, pihaknya pun tidak segan-segan membatasi pembelian solar.

“Misalkan ada truk yang minta diisi 200 liter, itu untuk truk yang tangkinya besar, ya saya kasih 100 liter atau 50 liter saja kalau memang stok kami tipis.  Kalau tidak demikian, kasihan yang lain ndak dapat.”

Sumarsono menyampaikan Sabtu akhir pekan lalu pihaknya sempat kehabisan stok solar. Sejak adanya pengendalian konsumsi solar, kata dia, SPBU Sumber rata-rata hanya mendapat pasokan 24 ton atau 16 ton. Itupun tidak setiap hari. “Padahal, delivery order (DO) kami di Pertamina masih ada 72 ton.”

Advertisement

Direktur SPBU Sekar Pace, Jebres, Joko Supeno, menambahkan sejak adanya pengendalian konsumsi solar, di SPBU Sekar Pace belum pernah mengalami kekosongan stok. Tapi, dia melihat adanya tren peningkatan konsumsi yang cukup signifikan hingga 20%.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif