Pilkada
Jumat, 22 Maret 2013 - 17:38 WIB

PILGUB JAWA TENGAH: Rudy Tampik Perpecahan PDIP

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo

FX Hadi Rudyatmo

SOLO — Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo, menolak tegas isu perpecahan di tubuh partai menyambut pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2013. Kabar perpecahan menghangat menyusul sejumlah kader PDIP yang membelot ke pasangan lawan.

Advertisement

Terakhir, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Boja, Kendal, Unggul, dipecat menyusul sikapnya yang membelot ke Hadi Prabowo (HP)-Don Murdono.

“Masalah kader yang menyeberang tidak perlu dibesar-besarkan. PDIP masih solid,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jumat (22/3/2013).

Diketahui, DPD PDIP Jateng menerima banyak laporan ihwal kader partai yang hadir dalam deklarasi HP-Don Murdono. Padahal, dalam pilgub partai berlambang banteng moncong putih itu mengusung Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko. Rudy yang juga pendamping plh Ketua DPD PDIP Jateng ini kembali menegaskan fenomena itu bukan sebagai simbol perpecahan.

Advertisement

“Saya tidak sepakat tentang perpecahan, yang ada hanyalah pelanggaran disiplin partai.”

Meski demikian, Rudy menyebut tindakan itu biasa terjadi di dunia politik. Dia mengungkapkan fenomena “bajing loncat” tak melulu menggembosi PDIP. Rudy mengklaim ada sejumlah kader partai lain yang melompat mendukung pasangan PDIP.

“Kader partai lain juga ada yang menyeberang,” ujarnya. Sayang, Rudy menutup rapat identitas serta asal partai kader tersebut.
Pihaknya memastikan pembelotan sejumlah kader partai tidak akan berpengaruh signifikan terhadap suara PDIP di Jateng. Di Solo, Rudy bahkan optimistis bisa memenangkan Ganjar-Heru. Sebanyak 21 kader pemenangan dari setiap anak ranting telah disiapkan untuk merebut suara di Kota Bengawan.

Advertisement

Sementara, pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret, Muh Jamin, menyebut maraknya “perpindahan gerbong” PDIP bermuara dari kekecewaan kader atas rekomendasi yang dikeluarkan PDIP. Mayoritas pengurus dan kader grassroot, menurutnya, lebih condong ke Rustriningsih ketimbang Ganjar Pranowo.

“Ini konsekuensi yang harus ditanggung PDIP,” ujarnya kepada Espos.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif