BOYOLALI– Kabupaten Boyolali menyiapkan dana sekitar Rp85 juta dari APBD untuk mendukung program penanggulangan kasus penyakit HIV/AIDS tahun ini. Penanganan dikonsentrasikan kepada sejumlah wilayah dengan jumlah kasus yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“[Penanganan] Kami konsentrasikan pada beberapa kecamatan yang kasus HIV/AIDS-nya tinggi atau meningkat, seperti Mojosongo, Boyolali, Ampel dan Klego,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Agus Purmanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Boyolali, ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (20/3/2013).
Agus menyatakan Pemkab memberikan perhatian serius menyusul peningkatan kasus HIV/AIDS yang terungkap di Boyolali.
“Selain Pemkab, tentunya kami berharap dan mengajak berbagai pihak lain untuk ikut peduli dan berpartisipasi dalam upaya penanggulangan kasus HIV/AIDS ini,” katanya.
Melalui KPA, kata Agus, pihaknya melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan beberapa instansi lain, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM). Langkah yang tengah digencarkan saat ini adalah sosialisasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS, di samping memberikan pelatihan kepada petugas medis yang menangani pengidap HIV/AIDS di Boyolali.
Terpisah, Kasi Pemberantasan Penyakit Dinkes Boyolali, Edi Siswanto mengatakan salah satu program penanggulangan kasus HIV/AIDS adalah pembentukan warga peduli AIDS (WPA) yang diharapkan menjadi motivator atau penggerak masyarakat untuk peduli terhadap kasus penyakit tersebut hingga ikut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan dan pencegahannya. Pihaknya berharap, pembentukan WPA itu dimulai dari tokoh-tokoh masyarakat dan kalangan pemuda.