Sport
Senin, 18 Maret 2013 - 16:24 WIB

Beri Salam Nazi, Pemain Ini Dihukum Seumur Hidup

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain AEK Athens, Giorgos Katidis (tengah) saat merayakan golnya dengan memberi salam khas Nazi. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Pemain AEK Athens, Giorgos Katidis (tengah) saat merayakan golnya dengan memberi salam khas Nazi. JIBI/SOLOPOS/Reuters

ATHENA – Pemain AEK Athens, Giorgos Katidis, dilarang membela negaranya di ajang internasional seumur hidup. Alasannya, gelandang 20 tahun itu memberi salam khas Nazi saat melakoni pertandingan sepak bola.

Advertisement

Federasi Sepak Bola Yunani secara bulat memutuskan sanksi pada Katidis itu, menyusul pertemuan umum luar biasa pada Minggu (17/3/2013).

Aksi Katidis itu dilakukan saat ia mencetak gol yang mengantarkan kemenangan AEK Athens atas  lawannya, Veria, 2-1, pada lanjutan Liga Yunani, Sabtu (16/3/2013). Ia merayakan gol tersebut dengan sikap yang kontroversial di depan para penonton di Stadion Olympic.

“Tindakan sang pemain untuk memberi hormat kepada para penonton dengan salam khas Nazi menentang akal sehat, sangat memperlihatkan rasa tidak hormat kepada semua korban kekejaman Nazi dan melukai kedamaian serta karakter kemanusiaan pada sepak bola. Federasi Sepak Bola Yunani dengan tegas mengutuk tindakan-tindakan seperti itu,” demikian pernyataan federasi.

Advertisement

Federasi mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil semua langkah yang layak “untuk menjaga sifat alami sepak bola yang damai dan untuk mempromosikan nilai-nilai solidaritas, kerjasama, dan saling menghargai yang diakui.”

Katidis merupakan mantan kapten U-19 Yunani, dan telah diperhitungkan untuk segera bergabung dengan timnas senior.

Agustus silam Katidis menandatangani kontrak 4 tahun dengan AEK.

Advertisement

Setelah pertandingan ia menulis melalui akun Twitternya, “Saya bukan fasis dan saya tidak akan melakukan hal itu jika saya memahami maksudnya. Saya tahu konsekuensi-konsekuensinya dan saya tidak akan pernah melakukannya.”

Pelatih AEK yang berasal dari Jerman Ewald Lienen membela pemainnya, yang mengklaim bahwa dirinya tidak mengetahui signifikansi cara penghormatan seperti itu.

“Ia adalah anak muda yang tidak memiliki ide-ide politik. Ia kemungkinan besar melihat cara hormat seperti itu di internet atau tempat lain dan melakukannya, tanpa mengetahui apa maknanya,” ucapnya.

“Saya 100 persen yakin bahwa Giorgos tidak tahu apa yang ia lakukan. Ia menangis di kamar ganti saat melihat reaksi media. Ia masih muda dan memerlukan perlindungan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif