Sport
Senin, 18 Maret 2013 - 12:01 WIB

Along Diproyeksikan Jadi Magnet Baru PSS

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

SLEMAN—Manajemen PSS Sleman meraup pemasukan hingga Rp327 juta dari laga uji coba dengan Persiba Bantul, Sabtu (16/3/2013) malam. Kedatangan pemain Timnas Singapura, Nooh Alam Syah atau akrab dipanggil Along diharapkan dapat menjadi magnet bagi PSS.

Advertisement

Manajemen PSS Sleman sendiri mengaku kaget dengan respons positif dari masyarakat dalam laga uji coba itu. Pendapatan sebesar Rp372 juta dari penjualan tiket telah sesuai dengan prediksi manajemen.

Direktur PT. Putra Sleman Sembada, Supardjiyono, menjelaskan jumlah pendapatan tersebut terhitung banyak untuk skala klub di DIY. Menurutnya, antusiasme masyarakat yang tinggi itu terjadi karena manajemen memiliki materi pemain yang bagus. Selain beberapa pemain yang sudah bergabung, PSS kembali akan kedatangan Along dan Usep Munandar. Dari komunikasi manajemen, keduanya sepakat memperkuat PSS musim ini.

Advertisement

Direktur PT. Putra Sleman Sembada, Supardjiyono, menjelaskan jumlah pendapatan tersebut terhitung banyak untuk skala klub di DIY. Menurutnya, antusiasme masyarakat yang tinggi itu terjadi karena manajemen memiliki materi pemain yang bagus. Selain beberapa pemain yang sudah bergabung, PSS kembali akan kedatangan Along dan Usep Munandar. Dari komunikasi manajemen, keduanya sepakat memperkuat PSS musim ini.

“Pemasukan itu merupakan jumlah yang relatif besar, dan itu sekaligus bisa menjadi tolok ukur respons masyarakat terhadap PSS, mereka antusias dengan PSS, harapannya dengan penambahan materi pemain seperti Along mampu menjadi magnet yang lebih menarik bagi PSS,” tandas Supardjiyono saat dikonfirmasi Minggu (17/3/2013).

Salah Paham

Advertisement

Wahyu menambahkan, ketegangan semakin mudah terjadi karena sebagian dari para pendukungnya itu masih berusia relatif muda. Menurut Wahyu, situasi tersebut semakin memancing kesalahpahaman.

“Kejadian yang dilakukan oleh sebagian suporter BCS kemarin memang masuk dalam catatan kami, kami harus belajar dari peristiwa tersebut untuk mematangkan diri. Kami adalah pendukung tim, tapi sebaliknya kami juga harus paham dengan batasan-batasannya,” kata Wahyu saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (17/3/2013) malam.

Wahyu berharap BCS dalam memberikan dukungan dapat menempatkan kekompakan sekaligus rasa tanggung jawab. “Intinya kita menginginkan dukungan kami berbuah hal terbaik bagi BCS sendiri, bagi PSS dan juga bagi masyarakat,” kata Wahyu.

Advertisement

Adapun di jejaring sosial, beberapa suporter PSS menyatakan kekecewaan terkait pemberitaan yang menyebutkan mereka menghadang rombongan Persiba seusai laga uji coba. Para suporter berpendapat, terhadangnya rombongan Persiba bukan lantaran blokade suporter melainkan karena parkir kendaraan yang meluber hingga badan jalan sehingga menyulitkan akses untuk keluar.

“Bukan cuma bus Persiba yg susah keluar tapi kami juga,” tulis Dwi Janaka, salah satu suporter PSS dalam fan page Harian Jogja, Senin (18/3).

Begitu juga dengan lemparan paper rain sebelum pertandingan dimulai, para suporter berpendapat hal itu merupakan hal yang lumrah dalam pertandingan sepak bola.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif