SOLO—Tempat pembuangan sampah (TPS) di Jl Ki Hajar Dewantara tepatnya depan Ruko Pedaringan, Jebres akhirnya dibongkar dengan menggunakan buldoser, Minggu (17/3/2013).
Hal ini menyusul masih banyaknya warga nekat membuang sampah di TPS yang sudah ditutup sejak akhir 2011 silam. Akibatnya sampah menumpuk dan menyebabkan kawasan menjadi kumuh. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pembongkaran TPS dilakukan mulai pukul 07.00 WIB. Sedikitnya 100 orang dari pemerintah kelurahan, kecamatan dan jajaran Muspika Jebres mulai melakukan pembersihan lokasi TPS.
Mereka kerja bakti membersihkan sampah di TPS. Kemudian alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat membongkar bangunan bekas TPS yang telah dibersihkan. Tak hanya itu warga kerja bakti membersihkan lingkungan sekitarnya.
Mereka kerja bakti membersihkan sampah di TPS. Kemudian alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat membongkar bangunan bekas TPS yang telah dibersihkan. Tak hanya itu warga kerja bakti membersihkan lingkungan sekitarnya.
Lurah Jebres, Agung Riyadi, menuturkan pembongkaran TPS dilakukan sebagai upaya pembersihan dan penataan kawasan Pedaringan. Apalagi selama ini kawasan ruko Pedaringan terlihat kumuh. TPS yang sudah ditutup masih banyak dipenuhi sampah rumah tangga.
“TPS ini sudah ditutup lama, tapi masih banyak warga yang buang sampah di sini. Jadi kesannya menjadi kumuh,” ujarnya.
“Kami juga memberi rambu peringatan larangan buah sampah di sini. Kalau masih nekat ya itu artinya warga tidak punya kesadaran kebersihan,” katanya.
Agung mengakui pembongkaran TPS dilakukan sebagai upaya penataan kawasan Pedaringan terkait penilaian lomba kelurahan. Pada tahun ini, dia mengatakan Kelurahan Jebres sebagai wakil Kecamatan Jebres dalam lomba kelurahan.
Diharapkan dengan penataan kawasan Pedaringan, Kelurahan Jebres bisa menang dalam lomba kelurahan tingkat kota dan mewakili Kota Solo.
“Tapi yang terpenting bagaimana menjaga kebersihan, bukan pada ingin mencari kemenangan dalam lomba kelurahan,” imbuhnya.
Warga sekitar lokasi TPS, Citro Sumarto menuturkan warga yang nekat membuang sampah di bekas TPS Pedaringan dilakukan oleh warga luar daerah. Mereka biasanya membuang sampah pada malam hari. Utamanya saat aktivitas warga lengah.
Dia mengatakan sangat mendukung pembongkaran bangunan bekas TPS tersebut. Tentunya, imbuh dia, untuk mengantisipasi warga yang nekat membuang sampah di lokasi tersebut. “Sampah dibunteli plastik terus langsung diuncali di sana. Banyaknya kalau malam hari,” ujarnya.