Soloraya
Sabtu, 16 Maret 2013 - 23:32 WIB

Tekan Sweeping, MUI Solo Rangkul Semua Laskar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo MUI

Logo MUI

SOLO-Untuk menekan terjadinya aksi sweeping dari kelompok tertentu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo melakukan koordinasi intensif dengan semua laskar Islam di Kota Solo. Koordinasi dilakukan guna menjaga kondusivitas Kota Solo.

“Kita sudah koordinasi dengan semua laskar, tujuannya untuk menekan sweeping di Solo. Mereka kami ajak membahas bagaimana membangun Kota Solo yang aman dan nyaman,” kata Ketua MUI Solo, Zainal Arifin Adnan, saat ditemui wartawan, di sela-sela pengukuhan kepengurusan MUI Solo di Balaikota Solo, Sabtu (16/3/2013).
Selain itu, kata Zainal, langkah MUI yakni menggagas lahirnya Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Pembentukan DSKS dimaksudkan untuk mengkomunikasikan semua elemen umat Islam biar mengedepankan persatuan. “Lahirnya DSKS itu agar semua tertata rapi dan terpimpin rapi. Kita mengkaji bersama-sama bagaimana seharusnya kita sebagai umat Islam dan laskar Islam menciptakan kedamaian di tengah masyarakat,” jelas dia.
Ihwal peran MUI Kota Solo dalam Perda minuman keras (Miras), pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah setempat. “Untuk Perda Miras, ya kita berkontribusi untuk menyelamatkan bangsa ini. Dari MUI sendiri tegas, yang kita usung bukan hanya menekan peredaran melainkan melarang keras peredaran Miras,” jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Zainal menerangkan keberadaan MUI di suatu daerah dapat menyelesaikan masalah, bukan sebaliknya. Masalah yang terjadi di masyarakat, kata Zainal, sangat komplek terutama masalah ekonomi. “Karena MUI sendiri tidak punya anggaran dana, cara yang bisa kita lakukan di masyarakat dengan berdakwah, baik secara sporadis maupun melalui khutbah,” kata Zainal.
Masalah ekonomi atau kemiskinan, kata Zainal, bisa teratasi dengan mengajak masyarakat turut peduli dengan pendidikan. Sebab, dengan pendidikan bisa menciptakan manusia untuk berpikir bagaimana membuka lapangan usaha. “Kita support untuk menunjang pendidikan. Upaya konkrit ya berikan pendidikan karakter, baik kepada guru, tukang kebun dan supir yang mengantar anak sekolah. Bahkan kemarin Kemendikbud menggelar karpet merah yang diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu untuk mengenyam bangku kuliah,” jelas dia.
Ketua MUI Provinsi Jateng, Ahmad Daroji, masalah terberat di masyarakat yakni kemiskinan kultural. “Banyak orang suka meminta dan tidak berpikir masa depan. Dari MUI memberikan solusi bagaimana mengubah mindset masyarakat bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” jelas dia.

Sekda Solo, Budi Suharto, mengapresiasi pengukuhan pengurus MUI. Dia berharap semua pengurus dapat menjalankan amanah umat sebaik-baiknya. “Peran MUI sangat penting dalam hubungan beragama masyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif