SOLO — Pedagang Pasar Depok meminta Dinas Pengelola Pasar (DPP) dan Satuan Polisi (Satpol PP) segera menertibkan pedagang oprokan yang menggelar dagangan di jalanan. Mereka khawatir keberadaan pedagang oprokan akan mematikan pasar.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (12/3/2013), puluhan pedagang oprokan menggelar dagangan di jalan-jalan menuju Pasar Depok. Pedagang tersebut menggelar dagangan dengan menggunakan sepeda motor hingga di pelataran rumah warga. Aktivitas pedagang oprokan menyebabkan arus lalu lintas menjadi padat.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Depok Suwarjono mengakui aktivitas pedagang oprokan akan membuat kecemburuan pedagang di Pasar Depok. Apalagi bagi pedagang di lantai dua. Menurut dia, sudah semestinya Pemerintah Kota (Pemkot) melalui DPP serta Satpol PP melakukan penertiban pedagang oprokan.
“Pedagang oprokan harus bersih, tidak ada lagi yang jualan di jalan. Kalau ini dibiarkan terus nanti timbul cemburu pedagang di pasar,” tuturnya.
Selain itu, dia menambahkan keberadaan pedagang oprokan mengganggu arus lalu lintas. Hal ini lantaran pedagang oprokan menggelar dagangan hingga memakai badan jalan. Oleh karena itu, dia meminta Pemkot membersihkan pedagang oprokan untuk masuk ke dalam pasar. Dia mengaku khawatir aktivitas pedagang oprokan kian marak jika tidak ditertibkan.
“281 Pedagang pemegang Surat Hak Penempatan (SHP) sudah masuk ke Pasar Depok. Jika masih ada yang dijalan kan pembeli tidak akan masuk ke pasar, pasar pun akan sepi,” ujarnya.