SOLO –Prediksi turnamen bola basket Speedy NBL & WNBL Indonesia Seri IV Solo di GOR Sritex Arena Solo di hari perdana, Sabtu (9/3) berjalan panas benar-benar terjadi. Hal itu menyusul laga super ketat yang disajikan Satria Muda (SM) Britama Jakarta kontra Garuda Kukar Bandung.
Ribuan penonton yang memadati Sritex Arena dipaksa angkat topi saat melihat duel sengit tim asal Ibu Kota dengan tim Bandung itu. Saking ketatnya pertandingan, penonton justru semakin penasaran dengan aksi kejar-mengejar angka yang diperagakan kedua tim.
SM yang tampil allout dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 53-56 dari Garuda. Masuknya pemain andalan SM, Arki Dikania Wisnu dan Faisal J Achmad tak mampu membendung perlawanan Wendha Wijaya dkk. Kemenangan manis itu melengkapi dominasi Garuda atas Satria sepanjang musim ini. Pada laga sebelumnya di Bandung, Garuda juga sukses membungkam SM dengan skor 57-51.
SM yang tampil allout dipaksa bertekuk lutut dengan skor tipis 53-56 dari Garuda. Masuknya pemain andalan SM, Arki Dikania Wisnu dan Faisal J Achmad tak mampu membendung perlawanan Wendha Wijaya dkk. Kemenangan manis itu melengkapi dominasi Garuda atas Satria sepanjang musim ini. Pada laga sebelumnya di Bandung, Garuda juga sukses membungkam SM dengan skor 57-51.
Tak hanya berpesta di Kota Bengawan, Garuda saat ini memperbaiki catatan pertemuan dengan SM menjadi lima kali menang dalam 11 kali pertemuan.
Berbekal catatan ini pula lah, mental anak-anak Bandung semakin terasah menghadapi dua partai berat berikutnya, yakni melawan, Pelita Jaya Energi MP Jakarta dan Dell Aspac Jakarta.
Bentrok SM kontra Garuda berlangsung panas sejak awal. Garuda yang memiliki lini pertahanan solid mampu kuarter pertama dengan skor 14-9.
Di kuarter kedua, atmosfer pertandingan semakin memanas setelah SM berhasil menyamakan kedudukan 29-29. Selepas jeda SM bahkan ganti memimpin dan menutup kuarter ketiga dengan keunggulan 40-42.
Pada kuarter terakhir, Garuda bangkit. Garuda mulai berani bermain lepas dan meladeni permainan Satria dengan disiplin tinggi.
Saat laga menyisakan waktu 45 detik, pemain SM kehilangan kontrol permainan. Ditambah lagi, salah satu pilarnya, Faisal menerima foul out, yang membuat alur permainannya kacau dan harus mengakui keunggulan Garuda 53-56.
“Anak-anak kurang fight dalam mendapatkan rebound. Sementara, tim lawan tampil cukup agresif,” kata asisten pelatih SM, Rohimi, saat jumpa pers seusai laga.
Sebaliknya, asisten pelatih Garuda, AF Rinaldo, mengacungi jempol mental bertanding yang diperagakan Wendha Wijaya dkk. “Mental anak-anak sudah sejajar dengan tim besar lainnya,” kata Rinaldo.
Pada laga sebelumnya, derby Surabaya menjadi milik SLC Knights Surabaya setelah mengalahkan Pacific Caesar Surabaya dengan skor 77-57.