Soloraya
Sabtu, 9 Maret 2013 - 15:30 WIB

Duh, Angka Partisipasi Anak Ikuti PAUD di Boyolali Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Angka partisipasi kasar (APK) anak usia dini di Kabupaten Boyolali untuk  mengikuti program pendidikan anak usia dini (PAUD) masih rendah.

“APK anak usia dini di Boyolali hanya sekitar 50 persen hingga 60 persen. Angka tersebut di bawah APK Propinsi Jateng yang sebesar 65 persen,” ungkap Kepala Bidang Pendidikan Usia Dini (Paud) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Basuki, mewakili Kepala Disdikpora, Sutojoyo, Sabtu (9/3/2013).

Advertisement

Basuki menjelaskan masih rendahnya partisipasi anak usia dini untuk mengikuti pendidikan di PAUD karena untuk masuk sekolah dasar (SD), anak tidak dipersyaratkan harus lulus PAUD.

“Faktor inilah yang menyebabkan kebanyakan orangtua enggan menyekolahkan anaknya di PAUD,” terangnya.

Di samping itu, Basuki mengatakan mayoritas orangtua, khususnya yang berdomisi di perdesaan, menganggap biaya sekolah PAUD lebih tinggi. Padahal menurut dia, dengan sekolah di PAUD, anak-anak dapat lebih mudah mengikuti pelajaran di jenjang SD.

Advertisement

“Anak lulusan PAUD akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan anak yang langsung masuk sekolah dasar. Karena di PAUD, anak diberikan pengetahuan dasar termasuk tulis-menulis, membaca meski baru tahap dasar, sehingga saat di SD guru mudah terbantu dan mudah untuk memberikan pendidikan dasar,” katanya.

Namun dikatakan Basuki, di perkotaan, kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya di PAUD relatif tinggi. Hal itu terbukti dari perkembangan sekolah-sekolah PAUD di perkotaan.

“Dari tahun ke tahun, lembaga PAUD di Boyolali bermunculan dan jumlahnya meningkat,” ujarnya.

Advertisement

Berdasarkan data di Disdikpora, jumlah PAUD di Boyolali tercatat sebanyak 849 sekolah, terdiri atas pendidikan formal  seperti taman kanak-kanak (TK) dan nonformal seperti taman bermain, kelompok bermain (KB), tempat penitipan anak (TPA) dan tempat pendidikan alquran (TPQ). Namun demikian, pihaknya berharap perkembangan pendirian lembaga PAUD tidak hanya di kawasan perkotaan, melainkan bisa menjangkau di kawasan perdesaan dan seluruh pelosok Boyolali. Bahkan diharapkan pertumbuhan sekolah PAUD juga termasuk di wilayah Boyolali utara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif