Sport
Kamis, 7 Maret 2013 - 21:08 WIB

Indonesia Kena Sanksi WBC, Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tinju. dokJIBI/SOLOPOS

Ilustrasi tinju. dokJIBI/SOLOPOS

JAKARTA – Indonesia kembali terkena sanksi dari Dewan Tinju Dunia (WBC). Sanksi diberikan sejak pertengahan Februari sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Advertisement

Indonesia dijatuhi sanksi terkait kematian petinju profesional yang terjadi akhir-akhir ini.

Perwakilan WBC di Indoensia, Chandru G Lalwani, mengatakan sanksi yang diberikan berupa larangan bagi para petinju yang memiliki peringkat di Badan Tinju WBC tampil di Indonesia.

Sebaliknya, larangan itu juga berlaku bagi petinju Indonesia yang akan bertanding keluar negeri, baik di Badan Tinju WBC maupun yang berafiliasi ke WBC.

Advertisement

“Ada 9 Federasi yang berafiliasi ke WBC dan Indonesia berada di bawah Oriental Pacific Boxing Federation atau OPBF, cukup banyak juga petinju kita yang bertengger di Badan Tinju ini,” kata Chandru kepada Antara, Kamis (7/3/2013).

Chandru menambahkan sanksi yang dijatuhkan WBC ke Indonesia ini adalah untuk kedua kalinya. Kali pertama sanksi diberikan pada 2005 silam, dimana ketika itu WBC menjatuhkan sanksi selama 6 bulan akibat kasus serupa.

Meskipun menjatuhkan sanksi, WBC kala itu memberikan bantuan berupa kepelatihan kepada manajer dan pelatih tinju di Indonesia.

Advertisement

Dikatakan Chandru, sebenarnya sanksi WBC kepada Indonesia ini akan dijatuhkan pada November 2012 lalu, ketika berlangsung Konvensi WBC di Meksiko pada waktu itu.

“Namun pada waktu itu WBC batal menjatuhkan sanksi. Tetapi ketika muncul lagi kasus kematian awal Januari 2013 lalu, maka selang beberapa pekan WBC langsung mengadakan voting dan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia,” kata Chandru.

Indonesia menerima sanksi menyusul tewasnya beberapa petinju muda di atas ring. Terbaru, adalah petinju muda, Tubagus Setia Sakti, yang merengang nyawa setelah kalah TKO pada ronde ke delapan pada Kejurnas kelas terbang versi Komisi Tinju Profesional Indonesia, medio Januari lalu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif