Tokoh
Selasa, 5 Maret 2013 - 14:00 WIB

Irfan Sutikno: Penebar Virus Kreatif

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Irfan Sutikno. (FOTO/Istimewa)

Lelaki ini bukanlah praktisi kesenian di panggung pertunjukan. Ia juga bukan desainer, fotografer, sineas, perupa atau penggerak wisata kuliner di Kota Solo. Namun, ia merelakan diri untuk menjadi salah satu penggerak sekaligus penebar virus-virus kreatif di Kota Solo. Bersama para pegiat kreativitas lainnya, ia mengusung mimpi besar di Kota Bengawan ini, yaitu membangun sebuah peradaban baru.

Advertisement

Ia adalah Irfan Sutikno, pendiri usaha jasa periklanan Fresh Blood sekaligus relawan komunitas Solo Creative City Network (SCCN). “Saya itu hanya ‘tukang kompor’. Kebetulan saja, saya punya ketertarikan pada kreativitas,” ujarnya merendah saat berbincang dengan Espos di Rumah Turi Solo, pekan lalu.

Irfan Sutikno adalah satu di antara sederet orang yang berada di balik penggerak Solo Kota Kreatif. Posisinya sebagai ”tukang kompor” memang diakui cukup menyulut semangat para kreator lainnya dalam membangun Kota Solo ini. Tentu saja, selain Irfan Sutikno masih banyak orang-orang kreatif di Solo yang berjuang melalui jalan dan keahlian masing-masing.

Advertisement

Irfan Sutikno adalah satu di antara sederet orang yang berada di balik penggerak Solo Kota Kreatif. Posisinya sebagai ”tukang kompor” memang diakui cukup menyulut semangat para kreator lainnya dalam membangun Kota Solo ini. Tentu saja, selain Irfan Sutikno masih banyak orang-orang kreatif di Solo yang berjuang melalui jalan dan keahlian masing-masing.

“Yang saya miliki itu rekan yang banyak. Dan tugas saya ialah menghubung-hubungkan dengan mereka itu. Istilahnya itu networker” papar lulusan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo ini.

Pengujung 2012 lalu, Solo memang dinobatkan sebagai kota kreatif, berbarengan dengan Bandung dan Jogja. Penobatan ini menjadi kabar gembira sekaligus memantik para kreator untuk menggali lebih dalam potensi kota yang terhampar di tanah bekas Dinasti Mataram ini. “Basisnya ialah local wisdom [kearifan lokal]. Dan tugas kita semua ialah menerjemahkan, memetakan dan mengangkat potensi lokal. Dengan melokal, Solo akan mengglobal,” ujarnya.

Advertisement

“Kami naik taksi ya biaya sendiri. Makan dan wedangan juga bayar sendiri. Tapi kami merasa enjoy,” kata pegiat SCTN lainnya, Dhian Lestari Hastuti.

Hasil diskusi mereka bukanlah untuk kegenitan kreativitas. Hasilnya dirumuskan dalam sebuah konsep yang matang. Lalu, mereka implementasikan dalam berbagai rupa dan aksi nyata. Harapannya, tentu saja agar virus-virus kreatif itu menyebar di masyarakat.

“Ada yang diimplementasikan melalui industri kreatif, ada yang melalui pertunjukan panggung, perwajahan kota hingga tingkah laku di masyarakat. Ini ukuran dasar sebuah konsep kota kreatif,” ujarnya.

Advertisement

Tugas di atas memang tak semudah menyeduh kopi hangat di pagi hari. Sebab, membangun paradigma kreatif harus dimulai dari masyarakat sebagai basisnya.

“Konsep kreativitas itu kan seperti sesuatu yang absurd ketimbang wujud fisiknya. Jadi, memang harus perlahan menularkan virus kreatif ini,” paparnya.

Ada sejumlah persepsi tentang Solo yang menurut Irfan dan kawan-kawannya telah mendunia. Antara lain soal lagu-lagu yang melegenda, tariannya hingga perilaku masyarakatnya yang dikenal lembut dan kalem. Persepsi inilah yang akan dikembangkan terus hingga menjadi ikon Kota Solo yang mendunia. “Bayangkan, jika di stasiun, terminal, hotel, pasar, atau rumah sakit selalu mengalun lagu Bengawan Solo atau Putri Solo. Memori kolektif masyarakat akan selalu terawat,” paparnya.

Advertisement

Lepas dari tujuan mulia itu, Irfan cs sebenarnya memiliki ”pamrih” yang tersembunyi. Pamrih itu ialah menjadikan Solo sebagai pasar orang-orang kreatif. Semua yang bergerak di dalamnya akan mampu menghidupi dengan cara yang kreatif dan mencerahkan.

“Inilah tujuan yang ingin kami capai. Solo itu tak punya sumber daya alam yang bisa dijual, kecuali kreativitas,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif