Soloraya
Selasa, 5 Maret 2013 - 06:55 WIB

Gawanan Siap Rancang Perdes Makam

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang warga melintas pada salah satu tanah pemakaman di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Senin (4/3/2013). ( Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Salah seorang warga melintas pada salah satu tanah pemakaman di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Senin (4/3/2013). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR--Kepala Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Murdiyanto mengatakan pihaknya siap merancang peraturan desa (perdes) tentang tanah makam di desanya. Karena pihaknya tak mau Gawanan sebagai tuan rumah kesulitan memakamkan jenazah warganya sendiri.

Advertisement

“Soal tanah makam ini penting, nanti kami akan segera membahas persoalan ini dengan BPD. Sebenarnya seluruh atau sembilan makam yang ada di desa kami masih bisa difungsikan semua, tapi penataan sejak dini kan juga harus kami lakukan,” papar dia, Senin (4/3/2013).

Dia menjelaskan dari sembilan tanah makam di desanya, ada salah satu tanah makam yang telah terisi cukup padat. Berdasar itu lah pihaknya menganggap perlu adanya perdes tentang pembatasan pemakaman di desanya bagi warga di luar Gawanan.

Dia mengakui selama ini ada warga luar desanya memakamkan sanak saudaranya di Gawanan. Untuk itu sesuai ketentuan mereka dikenakan biaya administrasi Rp300.000 per jenazah sebagai ongkos bedah bumi.

Advertisement

Guna memperkecil adanya orang luar desa yang dimakamkan di Gawanan, pihaknya akan membawa persoalan ini pada pertemuan dengan BPD yang akan datang. Namun hal itu bisa disiasati dengan berbagai cara di antaranya menaikkan biaya bedah bumi. Jika semula ongkos bedah bumi warga luar desa Rp300.000 untuk sekali pemakaman, di masa mendatang mungkin akan dinaikkan.

“Mungkin nanti biaya bedah bumi di Gawanan akan dikenakan Rp1,5 juta per jenazah atau berapa kan bisa.”

Relatif tingginya biaya pemakaman di Gawanan dimaksudkan agar mereka yang dari luar desa tidak memakamkan jenazah di desanya. Sebenarnya cara meninggikan biaya makam itu dimaksudkan untuk menolak secara halus warga luar Gawanan yang hendak memakamkan jenazah di desanya.

Advertisement

Sedangkan salah seorang warga Gawanan, Riri, 43, juga tak keberatan dengan langkah yang akan ditenpuh kadesya. Namun dia berharap tanah makam di desanya dirawat dengan baik, sehingga tak terkesan angker atau menakutkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif