BOYOLALI—Sebanyak 24 orang warga mengalami gejala mirip keracunan makanan seusai menyantap hidangan pesta hajatan di rumah pasangan Sardi-Parinem, warga Dukuh Recosari RT 003/RW 011, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Minggu (3/3/2013) siang.
Satu pekan sebelumnya, di Boyolali kasus keracunan makanan juga terjadi di Dukuh/Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak. Sebanyak 215 orang mengalami gejala keracunan makanan seusai menyantap hidangan pesta hajatan ngunduh mantu pasangan Sukimin-Mulyani.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Senin (4/3) sore, menyebutkan 15 orang warga yang mengalami gejala mirip keracunan makanan menjalani rawat jalan. Sedangkan sembilan warga lainnya masih menjalani rawat inap di RS PKU Aisyiah Boyolali.
Warga Dukuh Recosari RT 003/RW 011, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Suparman, 39 ketika ditemui Solopos.com di RS PKU Aisyiah Boyolali, Senin (4/3) siang, mengatakan dua anggota keluarganya mengalami gejala keracunan makanan setelah menghadiri resepsi pernikahan tetangganya tersebut.
“Rumah saya kebetulan berada di depan yang punya hajat [Sardi-Parinem]. Kami sekeluarga [Suparman, istri dan kedua anaknya] makan makanan pesta hajatan semua. Saya dan anak pertama tidak apa-apa. Tapi istri dan anak kedua saya mengalami diare, mual dan pusing hebat,” terangnya.
Menurut Suparman, gejala keracunan makanan yang dialami keluarganya terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. “Saat makan tidak apa-apa, tapi ketika sudah pulang baru pada merasakan gejala mual, muntah, pusing, keringat dingin dan diare. Rasa makanan biasa saja, tapi sup galantin yang disuguhkan memang agak janggal. Kayak basi,” katanya.
Mengetahui gejala keracunan makanan yang menimpa anak-istrinya tidak sendiriran, Suparman bersama dengan warga lainnya ramai-ramai ke RS PKU Aisyiah Boyolali, Minggu (3/3) pukul 17.00 WIB. Setelah itu sejumlah warga mendapatkan pengobatan di rumah sakit.