News
Kamis, 28 Februari 2013 - 17:30 WIB

SALON ESEK-ESEK: Digerebek, Tak Ada Gunting Malah Puluhan Kondom!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah karyawan Salon Sweet menutupi muka saat menjalani pemeriksaan di Polsek Laweyan, Solo, Kamis (28/2). Keenam karyawan yang melakukan praktik prostitusi tersebut dihukum 1 bulan kurungan penjara dengan masa percobaan 3 bulan pada Sidang Tindak Pidana Ringan di Pengadilan Negeri Solo, Kamis (28/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Sejumlah karyawan Salon Sweet menutupi muka saat menjalani pemeriksaan di Polsek Laweyan, Solo, Kamis (28/2). Keenam karyawan yang melakukan praktik prostitusi tersebut dihukum 1 bulan kurungan penjara dengan masa percobaan 3 bulan pada Sidang Tindak Pidana Ringan di Pengadilan Negeri Solo, Kamis (28/2/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO—Sweet Salon di Jl Hasanudin, Badran, Purwosari, Laweyan, Solo, Selasa (26/2/2013) sore digerebek aparat Polsek Laweyan. Saat penggerebekan tak ditemukan gunting maupun peralatan lain seperti halnya salon pada umumnya. Justru ditemukan puluhan kondom baru.

Advertisement

Penggerebekan itu dilakukan menyusul laporan warga setempat yang menyebutkan salon tersebut merupakan prostitusi terselubung alias salon esek-esek.

Dalam penggerebekan itu polisi menjaring enam pekerja salon dan dua lelaki yang diduga pengguna jasa esek-esek. Polisi juga menyita barang bukti berupa lebih dari 90 kondom baru dan belasa kondom yang telah terpakai.

Kapolsek Laweyan, Yuswanto Ardi, saat ditemui wartawan di mapolsek setempat, Kamis (28/2/2013), menyampaikan penggerebekan dilakukan atas dasar laporan warga sekitar salon.

Advertisement

Warga mengaku sangat resah dengan praktik esek-esek yang dilakukan pekerja salon itu. Warga kerap melihat para lelaki datang dan pergi silih berganti di salon itu.

Hingga suatu ketika ada warga yang mengetahui ternyata salon itu merupakan lokasi prostitusi.

“Atas dasar itu kami menindaklanjuti. Benar saja, saat sampai di salon itu kami tidak menemukan gunting dan peralatan lainnya yang biasa digunakan untuk memangkas rambut. Kami pun juga tak mendapati pekerja salon yang benar-benar bisa memotong rambut. Dan yang paling mencurigakan, kami menemukan puluhan kondom siap pakai dan kondom bekas pakai,” terang Ardi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif