Lifestyle
Rabu, 27 Februari 2013 - 14:34 WIB

Tersiksa Cegukan Berhari-hari, Ben Sembuh Setelah Dipeluk

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JAKARTA—Tersiksa cegukan berhari-hari, Ben Lamberton, seorang pensiunan guru di Inggris sembuh setelah dipeluk.

Advertisement

Ben, 72, benar-benar tersiksa setelah berhari-hari bergulat dengan cegukan. Nyaris tiap 15 detik sepanjang hari, cegukannya selalu kumat dan karenanya ia jadi susah tidur. Bahkan ia juga sampai tidur di kamar terpisah agar pasangannya tidak terganggu.

Yang lebih menyedihkan, saudara dan kerabatnya kadang melihat penderitaannya sebagai hal yang lucu atau unik. Tak jarang ia ditertawakan meski dalam hati merasakan siksaan ganda, yakni menahan cegukan dan juga rasa malu karena ditertawakan.

“Itu rasanya luar biasa frustrasi, dan melelahkan,” kata Ben seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (27/2/2013).

Advertisement

Segala cara, bahkan yang tergolong mitos sekalipun sudah dicoba dan tidak ada yang berhasil meredaknnya. Kadang hanya reda sesaat, namun tidak lama kemudian kambuh lagi lalu siksaan itu pun dimulai lagi dan seolah tidak akan pernah berhenti.

Hingga pada suatu ketika, Ben datang ke seorang fisioterapis setelah dirujuk oleh anak perempuannya. Oleh sang fisioterapis, Ben hanya disuruh duduk. Terapis mengatakan bahwa kondisinya tidak mengkhawatirnya, lalu dari belakang dipeluknya Ben dengan sangat erat.

“Dia mendudukkan saya di meja terapi, berjalan ke belakang saya lalu memeluk erat-erat seperti pelukan yang bisa membuat orang tercekik. Dan saya berhenti cegukan,” tutur Ben.

Advertisement

Prof Alastair Watson, ahli saluran cerna dari University of East Anglia menduga terapi ini berhubungan dengan relaksasi saraf-saraf penyebab cegukan. Meski penjelasan pastinya belum diketahui, teknik yang diyakini melibatkan sugesti positif ini dianggapnya menarik.

“Faktanya adalah cegukan dia sembuh oleh ‘pelukan beruang’ yang saya kira telah menarik saraf diafragma, yang memutus refleks cegukan,” jelas Prof Watson.

Cegukan merupakan kontraksi diafragma atau pembatas antara rongga perut dan rongga dada, yang tidak dikehendaki dan tidak terkontrol. Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya karena makan atau minum terlalu cepat. Yang jelas, terjadi gangguan pada saraf yang mengontrol kontraksi diafragma.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif