SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SUKOHARJO — Distribusi beras untuk keluarga miskin (raskin) di 37 desa/kelurahan Februari terancam tak tersalurkan karena jatah Januari belum lunas. Demi tertib administrasi, pelunasan menjadi syarat untuk penyaluran raskin bulan berikutnya.
Penyaluran raskin Februari sudah dilakukan sejak pekan lalu. Ke-37 desa/kelurahan itu tersebar di sembilan kecamatan dari 12 kecamatan di Sukoharjo. Penegasan itu disampaikan Kepala Gudang Grogol Sub Depot Logistik Wilayah III Surakarta, Joko Suwondo, Senin (25/2/2013). Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Nguter, Bendosari. Juga Kecamatan Mojolaban, Grogol, Baki, Gatak dan Kartasura.
“Aturannya, raskin Februari dikeluarkan Bulog jika petugas di setiap desa/kelurahan melunasi pembayaran raskin Januari. Aturan telah disepakati pelunasan dilakukan H+4. Sedangkan distribusi raskin Januari sudah dilakukan pertengahan Februari kemarin sehingga batas pelunasan 20 Februari.”
Namun, jelasnya, masih ada yang belum membayar dan ada juga yang masih dicicil. Joko Suwondo menyatakan, kejadian telat membayar bukan kali pertama namun sudah menjadi kebiasaan. Dia berharap petugas di desa/kelurahan mematuhi aturan sehingga tidak ada yang dirugikan. “Saya sendiri sering malu saat Rakor di Bakorwil eks Karesidenan Surakarta. Tunggakan di Sukoharjo terparah dan nominalnya paling besar.”
Suwondo meminta pemkab segera turun tangan dan memberikan sanksi bagi petugas yang tidak tertib menyetorkan uang raskin. Pada bagian lain, Joko Suwondo menyatakan, stok beras di Sukoharjo sejumlah 3.572.832 kilogram. Jumlah itu disimpan di dua gudang, yakni Gudang Grogol sebanyak 3.231.942 kilogram dan di Gudang Bendosari sebanyak 340.890 kilogram.