Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Jembatan ambrol di Kecamatan Purwantoro tepatnya di Dusun Ngandong RT 004/RW 004 Desa Kepyar, Kecamatan Purwantoro ambrol, Jumat (22/2/2013) dini hari. Ambrolnya jembatan akibat pondasi yang tergerus air sungai. Panjang jembatan itu sekitar 41 meter dengan lebar empat meter dan tinggi 12 meter. Jembatan itu putus total dan tidak bisa digunakan lagi.
Kepala Desa Kepyar, Suradi, mengatakan para pelajar yang tadinya jalan kaki dengan jarak 700 meter, kini terpaksa harus menempuh jarak 3,5 kilometer. Jalan satu-satunya dengan cara memutar dan diantar orang tua atau naik mobil omprengan.
“Siswa di SDN 1 Kepyar [sisi selatan jembatan] diliburkan satu hari. Sebab, untuk menyeberang sungai, terlalu berisiko bagi mereka,” ujarnya, Sabtu sore. Ia menambahkan dari empat dusun di lokasi itu, hanya tiga RT yang berada di selatan jembatan. Lainnya yakni 26 RT berada di sisi utara. Kerugian sekitar Rp7,5 juta karena jembatan tua yang dibangun sekitar tahun 1960. “Kalau diperbaiki sepertinya sulit. Tapi, kalau dibangun baru membutuhkan biaya miliaran,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Trantib Kecamatan Karangtengah, Ari Gotama, mewakili Camat Hery Indrastiyono mengatakan dua rumah yang tertimpa longsor yakni milik Marijan di Dusun Bulu, Desa Ngambarsari dan milik Sugiyono warga Dusun Pundungwetan, Desa Jeblogan.
“Rumah milik Pak Marijan hanya rusak bagian belakang. Sedangkan milik Pak Sugiyono tertimpa pohon yang tumbang karena tanah longsor. Dari kejadian ini, tidak ada korban luka atau jiwa,” katanya.