Umum
Sabtu, 23 Februari 2013 - 19:53 WIB

ANAS TERSANGKA: Anas Mundur dari PD, Max dan Jhonny Berpeluang Gantikan

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jhonny Allen Marbun berpeluang menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat seiring mundurnya Anas Urbaningrum. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

JAKARTA–Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan Wakil Ketua Umum, Max Sopachua dan Jhonny Allen berpeluang menggantikan Anas Urbaningrum yang telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat (PD).

Advertisement

Menurut Mubarok, setelah Anas mundur setidaknya PD punya tiga pilihan. Salah satunya adalah pilihan untuk mengangkat Wakil ketua Umum yang dimungkian terjadi kalau Majelis Tinggi memutuskannya selain mengangkat pelaksana tugas sementara.

Sedangkan peluang lainnya, ujarnya, adalah mekanisme KLB sebagai salah satu cara untuk mengganti Ketua Umum Partai Demokrat. Sebelumnya sempat beredar isu bahwa Wakil Ketua Dewan Pembina, Marzuki Alie, akan segera ditunjuk menggantikan Anas.

Mubarok menilai seluruh ketua cabang Partai Demokrat mendukung langkah mundur yang dipilih Anas. Menurutnya, langkah tersebut sudah sesuai dengan Pakta Integritas yang ditandatangani seluruh kader. Dengan demikian Mubarok menegaskan tidak akan terjadi pergolakan terkait mundurnya Anas dari pucuk pimpinan Partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.

Advertisement

Terkait kapan pergantian Ketua Umum PD dilakukan, Mubarok mengaku belum tahu. Menurutnya setelah kewenangan Anas diambil oleh Majelis Tinggi maka majelis tersebut dalam waktu singkat akan memutuskan langkah selanjutnya.

Mubarok juga tidak mau menafsirkan pidato Anas yang menyebutkan mundurnya dirinya dari Ketua Umum sebagai awal dari perjuangan politiknya.

Anas resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Menurutnya proses itu dipilihnya untuk memenuhi Pakta Integritas partai yang dia teken pekan lalu. Sebelumnya KPK menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang.

Advertisement

“Kebetulan isi pakta integritas itu sesuai dengan etik pribadi saya. Sehingga saya memutuskan untuk berhenti jadi Ketua Umum Partai Demokrat,” ujar Anas dalam keterangan resminya di kantor DPP Partai Demokrat, Sabtu (23/2). Anas meminta maaf kepada partai karena hanya bisa menjabat sampai Februari 2013.

“Tidak ada rencana saya untuk berhenti pada tahun 2013,” kata Anas. Proses ini, ujar Anas, dilakukan atas standar etik pribadi yang dia terapkan. Selain itu, Anas mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader Demokrat yang selama ini mendukungnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif