News
Jumat, 22 Februari 2013 - 22:14 WIB

KONFLIK PAPUA: Helikopter TNI Ditembaki Saat Mendarat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Papua (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Pulau Papua (Dok/JIBI)

JAKARTA–Helikopter Puma SA-330 dengan nomor ekor HT-3318 yang ditembak pengacau keamanan di Papua, Jumat (22/2/2013) ternyata ditembaki saat mendarat.

Advertisement

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Azman Yunus menguraikan penembakan Helly Puma SA-330 dengan Nomor ekor HT-3318 dilakukan di Helipad Lapangan Koramil Distrik  Sinak Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (22/02) sekitar pukul 08.15 WIT.

Saat itu, pesawat dipiloti Mayor Penerbang Asep Wahyu W dan Copilot Kapten Penerbang Tatag Onne S serta empat orang kru. “Peristiwa terjadi ketika pesawat sedang menunggu di helipad,” ujarnya, Jumat (22/2).

Advertisement

Saat itu, pesawat dipiloti Mayor Penerbang Asep Wahyu W dan Copilot Kapten Penerbang Tatag Onne S serta empat orang kru. “Peristiwa terjadi ketika pesawat sedang menunggu di helipad,” ujarnya, Jumat (22/2).

Sedianya helikopter mengevakuasi korban penembakan terhadap anggota TNI di Sinap. Pesawat itu berangkat dari Sentani, Kamis (21/2), sekitar pukul 13.20 WIT namun gagal mendarat di Sinak karena cuaca buruk. Lantas pesawat berhasil di Bandara Mulia pukul 14.50 WIT dan bermalam.

Selanjutnya, Jumat sekitar pukul 07.48 WIT  helikopter terbang ke Sinak menuju Lapangan Koramil. Kala itu helikopter mendarat pukul 8.15 WIT dan kru berada di dalam pesawat yang mesinnya tak dimatikan.

Advertisement

Peluru penembak mengenai bagian kaca samping kanan depan dari cockpit pesawat dan merusak salah satu bagian dari sistem autopilot. Tembakan melukai tangan kiri dari Perwira Teknik Lettu Tek Amang Rosadi.

Adapun kedua penerbang lain tidak mengalami cedera. Akibat kejadian itu, misi evakuasi dibatalkan dan pesawat segera kembali ke bandara Mulia.

Komandan Lanud Jayapura Kolonel Penerbang D. Yudhanardi selanjutnya mengizinkan pesawat kembali ke Jayapura Sentani.

Advertisement

Helikopter berangkat menuju Sentani sambil membawa dua korban penembakan di Distrik Tingginambut yaitu Lettu Inf Reza,  dan jenazah Pratu Wahyu Bowo untuk diterbangkan ke hanggar Helly Lanud Jayapura. Pesawat mendarat pada pukul 11.45 WIT.

Para korban termasuk Lettu tek Amang Rosadi selanjutnya dibawa dengan kendaraan darat untuk mendapat tindakan medis di Rumah Sakit TNI AD Marthen Indey Jayapura.

“Helikopter saat ini sudah berada di hangar TNI AU Lanud Jayapura menunggu pemeriksaan dan perbaikan kerusakan akibat penembakan,” tegasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif