News
Jumat, 22 Februari 2013 - 02:35 WIB

GEBRAKAN JOKOWI-AHOK: Akses Kalibaru-Marunda, 3 Pulau Baru Disiapkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Dok)

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Dok)

JAKARTA–Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) membangun akses jalan penghubung terminal pelabuhan Kalibaru dengan kawasan Marunda Cilincing Jakarta Utara.

Advertisement

Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan rencana awalnya dibangun jalan layang di atas laut dengan menelan biaya tinggi. Pemprov lalu menyarankan agar jalan akses logistik lebih murah memilih jalur darat. Kebetulan Pemprov akan mereklamasi tiga pulau yang dipakai untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jakarta Utara.

“Kita akan reklamasi tiga pulau untuk KEK 1500 ha, kita tawarkan kepada mereka bagaimana bisa saling bersinergi. Ngapain bikin jalan layang kalau ada pulau reklamasi lewat bawah lebih murah,” katanya usai mendengar paparan Direksi Pelindo II di Balaikota, Kamis (21/2/201).

Advertisement

“Kita akan reklamasi tiga pulau untuk KEK 1500 ha, kita tawarkan kepada mereka bagaimana bisa saling bersinergi. Ngapain bikin jalan layang kalau ada pulau reklamasi lewat bawah lebih murah,” katanya usai mendengar paparan Direksi Pelindo II di Balaikota, Kamis (21/2/201).

Keuntungan dibangunnya akses jalan ini mempersingkat jalur pengangkutan logistik yang baik dan mengembangkan kota baru di kawasan pesisir utara. Menurut Ahok, panggilan akrab Basuki, ‘New Tanjung Priok’ ini merupakan pelabuhan besar dengan kedalaman air mencapai 20 meter lebih dalam dari Singapura yang hanya 16 meter.

Tiga pulau KEK ini akan menjadi tempat menyimpan logistik yang berhubungan ekspor impor. Namun Pemprov akan bahas lebih lanjut mengenai kepemilikan pulau dengan Kementerian BUMN selaku pemilik PT Pelindo II. Ahok minta, jika pihak Pelabuhan menginginkan saham di KEK, sebaliknya Pemprov juga minta saham di Pelabuhan.

Advertisement

Presiden Direktur R.J Lino menyatakan banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan DKI. Mengenai kerjasama bangun kawasan industri dan logistik di tiga pulau akan dibahas lebih lanjut. “Gagasan besarnya kita sepakat, gimana caranya kita sama sama karena kan DKI punya rakyat, IPC kan juga punya rakyat,” jelasnya.

Kontainer  Penuh

Disinggung mengenai perluasan terminal Kalibaru ini menurutnya sangat mendesak karena diperkirakan  sudah penuh tahun 2022. Waktu sembilan tahun tidak lama untuk sebuah pelabuhan sehingga harus sinergi dengan DKI.

Advertisement

Berdasarkan catatan Lino, arus lalu lintas peti kemas di Tanjung Priok dalam tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan rata rata 25%. Secara berturut turut container traffic tahun 2009 mencapai 3,8 juta TEUs, 2010 4,6 juta TEUs, 2011 5,7 TEUs dan 2012 6,2 juta TEUs. “Kalau tidak disiapkan dari sekarang, waktu sembilan tahun itu terlalu pendek. Priok itu kan 65 – 70 % ekspor Indonesia lewat situ, jadi penting banget,” ucapnya.

Dijelaskan Lino pembangunan terminal baru tahap pertama dimulai 2012-2017 dengan estimasi biaya proyek US$2,5 juta. Meliputi 3 terminal peti kemas seluas 132 ha dengan kapasitas 4,5 juta TEUs per tahun. Dan 2 terminal penampungan BBM seluas 48 ha dengan kapasitas 10 juta meter kubik per tahun. Terminal peti kemas 1 diharapkan bisa operasi 2014.

Tahap kedua dibangun 2018 – 2023 dengan estimasi biaya US$2,2 juta seluas 300 ha terdiri 4 terminal dengan kapsitas 8 juta TEUs per tahun. Terminal pertama ditargetkan operasi tahun 2021.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif