Soloraya
Kamis, 21 Februari 2013 - 10:09 WIB

Ratusan Kepsek Wonogiri Ikuti Sosialisasi UN

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perwakilan kepala sekolah menandatangi pakta integritas penyelenggaraan ujian nasional (UN) saat sosialisasi di Gedung PGRI, Kamis (21/2/2013). Penandatanganan disaksikan Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto [dua dari kiri], dan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha [paling kiri]. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah perwakilan kepala sekolah menandatangi pakta integritas penyelenggaraan ujian nasional (UN) saat sosialisasi di Gedung PGRI, Kamis (21/2/2013). Penandatanganan disaksikan Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto [dua dari kiri], dan Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha [paling kiri]. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Sedikitnya 331 kepala sekolah (kepsek), pengawas sekolah dan kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan 25 kecamatan di Wonogiri mengikuti sosialisasi menuju pelaksanaan ujian nasional (UN) di Gedung PGRI, Kamis (21/2/2013).
Advertisement

Dalam kegiatan itu dilakukan penandatanganan pakta integritas untuk profesionalitas pelaksanaan UN.

Kepala Dinas Pendidikan Wonogiri, Siswanto, dalam paparannya, di hadapan peserta kegiatan sosialisasi UN, mengatakan sosialisasi kali ini diharapkan menjadi modal sekolah untuk menyelenggarakan UN. Apalagi dengan ditekennya pakta integritas oleh lima kepsek mewakili jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah luar biasa, ia berharap penyelenggaran UN berjalan dengan benar, jujur dan dengan hasil yang menggembirakan.

“Dengan pakta integritas ini diharapkan semua penyelenggara UN bisa memenuhi persyaratan kebenaran dan kejujuran. Dalam kegiatan sosialisasi ini sekaligus kami sampaikan penjelasan kriteria yang harus dipenuhi untuk kelulusan UN,” beber Siswanto.

Advertisement

Sementara, Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, dalam sambutannya mengingatkan penyelenggara UN agar menyiapkan segala hal dengan baik. Danar secara khusus mengingat sekolah agar menyiapkan sisi psikologis siswa.

“UN menjadi traumatis bagi siswa. Jadi, saya minta Pak Sis [kepala Dinas Pendidikan Wonogiri] dan kepala sekolah, agar memberi motivasi kepada siswa agar mereka tidak stres, tidak syok. Ini penting, di samping menyiapkan penguasaan materi,” tegas Danar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif