SOLOPOS.COM - Ilustrasi raskin. (Suharsih/JIBI/SOLOPOS)
KARANGANYAR –Jatah penerima beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Karanganyar berkurang 10.000 rumah tangga sasaran (RTS) atau sekitar 16,7 persen. Pada tahun 2012 penerima raskin sebanyak 61.971 RTS sementara tahun ini sebanyak 51.638 RTS.
Kabag Perekonomian Setda Karanganyar, Ambang Wibowo, mengatakan berdasarkan data yang diterima dari Pemerintah Pusat terdapat pengurangan jatah RTS penerima raskin. Selama ini, pendataan RTS penerima raskin termasuk penentuan kriteria masyarakat miskin dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Pendataan langsung dilakukan Pemerintah Pusat, kami hanya menyalurkan raskin kepada RTS,” katanya saat ditemui Solopos.com, Selasa (19/2/2013).
Sementara penyaluran raskin pada Januari-Februari 2013 molor. Jatah raskin pada Januari bakal diberikan setelah penyelenggaraan pemilihan kepala desa (Pilkades). Sementara jatah raskin pada Februari kemungkinan didistribusikan pada Maret mendatang. Hal itu dilakukan sesuai permintaan para camat, karena dikhawatirkan penyaluran raskin menjelang Pilkades dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk meraih keuntungan pribadi.
Setiap RTS bakal menerima raskin sebanyak 15 kg dengan harga Rp1.600/kg. Penyaluran raskin bakal dilakukan setiap kecamatan secara bertahap. Dia menuturkan terdapat perbedaan sistem penyaluran raskin dibanding tahun lalu. Penyaluran raskin pada 2012 menggunakan sistem manual sementara tahun ini menerapkan sistem cash and carry. Sedangkan jatah raskin di Karanganyar selama 2013 sebanyak 9.294.840 kg.
Dia pun meminta agar para RTS bersabar karena raskin tetap akan disalurkan walaupun molor. Di sisi lain, seorang RTS raskin di Kecamatan Tasikmadu, Purwanto mengungkapkan dirinya belum menerima jatah raskin pada Januari-Februari. Namun, dia tidak mengetahui penyebab molornya penyaluran raskin di Karanganyar.
“Hingga sekarang kami belum menerima jatah raskin, makanya instansi terkait harus segera menyalurkannya. Beras itu sangat membantu masyarakat miskin,” tambahnya.
