Di mata rekan-rekannya, Stephanus Setiadji Anugrah Hendranoto, tergolong lelaki yang kuat. Ia memiliki obsesi yang kuat, lurus, juga kencang. Dalam konteks berkarya, tipe ini sangat dikagumi oleh Herwindo, rekan Adji sehari-hari. “Kalau enggak ada yang ngerem, karakter seperti ini bisa kebablasan. Kalau ia memiliki impian, sangat kencang larinya,” ujarnya, pekan lalu.
Di mata Herwindo, Adji juga tipe pemuda yang teguh memegang prinsip kebersamaan. Dalam kerja seni yang mengedepankan aspek kolektivitas, tipe seperti Adji sangat dibutuhkan. “Dia care, totalitas dan dengan sesama rekan bisa menjaga suasana kebersamaan,” aku lelaki yang sudah 14 tahun berkarya bersama Adji ini.
Pernah Herwindo mengalami masa-masa sulit bersama Adji. Saat itu, dia hanya memiliki uang Rp10.000. Uang itu dipakai membeli mi ayam sebungkus untuk berdua. Masa-masa bersama Adji itu menjadi kenangan berharga. “Pengalaman-pengalaman inilah yang terus menjaga kebersamaan kami dalam berkarya,” paparnya.