Soloraya
Selasa, 12 Februari 2013 - 16:01 WIB

PENEMUAN MAYAT SUKOHARJO: Diduga Motif Pembunuhan Karena Cemburu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasad Diana Oktaviani saat dievakuasi dari lokasi kejadian di parit persawahan Dukuh Jetis, Desa Menuran, Baki, Sukoharjo, Senin (11/2/2013). (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)

Jasad Diana Oktaviani saat dievakuasi dari lokasi kejadian di parit persawahan Dukuh Jetis, Desa Menuran, Baki, Sukoharjo, Senin (11/2/2013). (Asiska Riviyastuti/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO — Misteri kematian Diana Oktaviani, 17, warga Petoran RT 001/RW 009, Jebres, Solo, yang tewas di parit persawahan Dukuh Jetis, Desa Menuran, Baki, Sukoharjo, Senin (12/2/2013) mulai terkuak. Diduga korban dibunuh dan motif pembunuhan karena cemburu atau dendam.

Advertisement

Kapolres Sukoharjo AKBP Ade Sapari mengatakan dugaan motif pembunuhan itu diketahui dari hilangnya HP milik korban. Sementara, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa baju korban dan sepeda motor korban yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

“Beri kami waktu agar segera bisa mengungkap kasus dugaan pembunuhan itu. Berharap masyarakat bisa sabar agar polisi bisa jeli dan cermat mengungkap pelaku,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di Mapolres, Selasa (12/2/2013).

Sebelumnya, mayat seorang perempuan tanpa identitas ditemukan di parit area persawahan Jetis, Menuran, Baki, Senin (11/2/2013) sekitar pukul 06.00 WIB. Wanita itu diduga dalam kondisi hamil lima bulan. Saat ditemukan, mayat tengkurap dan setengah telanjang. Kepala Desa Menuran, Nurwanto, menjelaskan, mayat telanjang di bagian bawah. Walaupun bagian atas masih mengenakan pakaian namun pakaian tersebut menyingkap. Dia mengaku mendapat informasi dari salah satu warganya bernama Sriyanto, yang hendak ke sawah.

Advertisement

“Tadi tim puskesmas datang untuk memeriksa kondisi mayat. Selain hamil lima bulan, di sekitar kemaluan ada bekas darah. Tapi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,” ungkap Bidan Desa Menuran, Ratna Siti Salamah, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif