News
Sabtu, 9 Februari 2013 - 17:58 WIB

HPN 2013: Wartawan Harus Bisa Mengantisipasi Risiko

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sarasehan wartawan PWI Jateng, Sabtu (9/2/2013). (Insetyonoto/JIBI/SOLOPOS)

SEMARANG — Seorang wartawan harus memiliki jiwa petualang dan bisa mengantisipasi risiko yang dihadapi saat menjalankan tugas jurnalistik.

Demikian benang merah yang terungkap dalam Sarasehan Wartawan Lintas Generasi dalam rangka syukuran Hari Pers Nasional (HPN) 2013 dan HUT ke-67 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng di Gedung Pers Jl Tri lomba Juang, Kota Semarang, sabtu (9/2/2013).

Advertisement

Sarasehan yang dipandu Widiartono dari Wawasan menampilan wartawan dari lintas generasi yakni Pramono BS (mantan wartawan Kompas) generasi 1960-an, Chandra AN (Kedaulatan Rakyat) generasi 1980-an dan Fahmi ZM (Suara Merdeka) generasi 2000-an.

Menurut Pramono, wartawan harus memiliki jiwa petualang, sehingga senantiasa datang ke lokasi kejadian untuk meliput suatu peristiwa.

Sebab, lanjut dia, sekarang ini ada kecenderungan wartawan hanya meminta kiriman berita dari rekan sesama wartawan.

Advertisement

”Kalau dulu wartawan datang sendiri ke lokasi kejadian melihat fakta sebenarnya sehingga bisa menuliskan berita sesuai fakta,” ungkapnya.

Untuk itu, dia, berharap PWI sebagai salah satu wadah organisasi kewartaan bisa memberikan pembinaan kepada anggotanya.

“PWI harus tegas melakukan pembinaan kepada anggotanya,” ujar mantan Sekretaris PWI Jateng ini.
Sedang Chandra AN, menekankan wartawan harus bisa mengantisipasi risiko yang dihadapi saat menjalankan tugas jurnalistik.

Advertisement

Dengan begitu tidak sampai terjadi wartawan menjadi korban penganiayaan atau pembunuhan saat meliput suatu peristiwa.

“Wartawan harus menyadari resiko yang dihadapi saat bertugas sehingga bisa melakukan langkah antisipasi semisal menghindar atau berkompromi saat meliput suatu kejadian,” beber dia.

Dia juga menekankan wartawan agar dapat menjaga penampilan dan profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik.

”Jangan memakai sandal jepit atau kaus ketika sedang bertugas,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif