Ditemui Harianjogja.com, Jumat (8/2/2013), Kepala Dusun (Kadus) Panginan, Umi Nasihah mengatakan warga di dusun tersebut sepakat menggiatkan gerakan sadar lingkungan.
Untuk jenis sampah plastik yang sulit diurai, warga tidak langsung mengubur dan dibakar. Namun, sampah tersebut dikumpulkan di rumahnya.
Sayangnya, ungkap Umi setelah dua pekan setelah program tersebut berjalan, muncul persoalan baru yakni limbah plastik tersebut mau dikemanakan.
“Kalau limbah yang masih bisa didaur ulang, kami buat aneka kerajinan setelah dibimbing dari Kantor Lingkungan Hidup. Tapi puluhan kilogram sisanya, tidak bisa didaur lagi,” jelasnya.
Beruntung terdapat pengepul dari Purworejo yang mau membeli meski dengan harga murah yakni Rp300 per kilogram. Dengan demikian program sadar lingkungan di dusun tersebut bisa terus berlangsung.