SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SUKOHARJO — Polres Sukoharjo memutuskan untuk menyisakan empat pos lalu lintas (poslantas) aktif yang berada di jalan persimpangan di Sukoharjo. Sedangkan tujuh poslantas lain di Sukoharjo tidak akan dipakai lagi.
Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Christian AER, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, mengatakan empat poslantas itu masih diaktifkan karena di empat lokasi itu rawan kemacetan lalu lintas. Oleh sebab itu, perlu ada pengawasan dari polisi di empat lokasi tersebut.
Keempat poslantas itu berada di wilayah Grogol dan Kartasura. Poslantas itu yakni di simpang tiga sebelah utara Jembatan Bacem, simpang tiga Tanjunganom, simpang tiga tugu Kartasura dan simpang empat Pasar Kartasura. Sedangkan enam poslantas lainnya, seperti di simpang tiga depan kantor Kejaksaan Negeri Sukoharjo, simpang lima tugu Adipura atau Proliman, simpang empat tugu Pandawa di Solo Baru, simpang tiga Bulakrejo, simpang tiga depan gerbang Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan simpang tiga Ngasem.
“Di simpang empat Kartasura, misalnya, meskipun sudah ada traffic light (TL), namun di sana masih ada pos polisi karena melihat kondisi padatnya arus lalu lintas di lokasi tersebut,” ujar Christian, Rabu (6/2/2013).
Keenam poslantas lainnya itu, sambung Christian, mulai Januari lalu sudah tidak difungsikan lagi oleh Polres Sukoharjo. Lantaran sudah tidak dipakai, maka berbagai atribut kepolisian di pos polisi itu dihapus dengan cara dicat dan ditutupi dengan terpal putih.
Pihaknya tidak membongkar poslantas yang tidak digunakan itu karena pos-pos tersebut dibangun atas bantuan dari warga dan pihak swasta.
“Mereka secara sukarela membangun pos itu, sehingga tidak kami bongkar,” paparnya.
Mengenai penindakan dan penertiban bagi pelanggar lalu lintas, pihaknya akan mengintensifkan patroli lalu lintas secara bergilir dan kontinyu.