News
Rabu, 6 Februari 2013 - 16:59 WIB

BATAVIA AIR PAILIT: Mau Ambil Alih Rute, Maskapai Harus Terbangkan Gratis Calon Penumpang Dulu

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

JAKARTA — Kementerian Perhubungan menyatakan baru tiga maskapai nasional yang mendapat rute penerbangan bekas Batavia Air, bagi maskapai lain yang berminat syaratnya harus mau mengangkut gratis calon penumpang maskapai yang setop operasi sejak 31 Januari 2013 itu.
Advertisement

Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan masih tiga maskapai yang mendapat rute bekas Batavia Air, yakni Citilink Indonesia, Mandala Airlines, dan Travel Express.

“Ketiga maskapai ini mendapat rute bekas Batavia Air karena sudah terlebih dahulu menerbangkan calon penumpang Batavia secara gratis. Kalau mereka tidak mau menerbangkan gratis, tidak akan dapat rute,” kata Djoko kepada Bisnis.com, Rabu (6/2/2013).

Djoko menambahkan bagi maskapai lain yang berminat mengambil rute bekas Batavia Air dipersilahkan, asalkan maskapai itu mau mengangkut secara gratis calon penumpang Batavia yang terlanjur membeli tiket. Menurutnya, memang ada maskapai lain yang sudah datang untuk meminta rute bekas Batavia Air, yakni Indonesia Air Asia. Namun maskapai ini masih menimbang-nimbang rute yang tersisa apakah bisa diterbangi yang disesuaikan dengan jumlah pesawatnya.

Djoko menjelaskan hingga kini sudah 25 rute bekas Batavia Air yang sudah dibagikan kepada Citilink Indonesia, Mandala Airlines, dan Travel Express. Adapun total rute sebanyak 64 rute domestik dan internasional. “Dari 25 rute itu, empat rute diantaranya masih dalam proses untuk Citilink, yakni rute Jakarta-Bengkulu, Jakarta-Malang, Jakarta-Jambi, dan Jakarta-Balikpapan,” kata Djoko.

Djoko menjelaskan Citilink mendapat 11 rute plus 4 rute yang masih proses, selanjutnya Mandala Airlines mendapat enam rute dan Travel Express mendapatkan empat rute. Keempat rute yang masih diajukan Citilink ini, untuk Jakarta-Bengkulu, baru diajukan per 5 Februari 2013, untuk Jakarta-Malang masih proses dengan frekuensi tujuh kali seminggu. Menurutnya, 64 rute bekas Batavia Air itu termasuk 22 rute yang sempat ditutup, karena hingga setop operasi, Batavia Air hanya meninggalkan 42 rute domestik dan 6 rute internasional.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan saat ini dipersiapkan administrasi perizinan untuk Citilink. Untuk jadwal baru ex Batavia, akan dilayani Citilink paling lama 2 minggu untuk persiapan operasional. “Manajamen Citilink menyatakan mulai melayani penumpang ex Batavia mulai Selasa, 5 Februari 2013 di rute-rute yang selama dilayani Citilink. Travel Express mulai melayani penumpang ex Batavia mulai Senen, 4 Februari 2013 untuk rute Jakarta-Tanjung Karang dua kali sehari dan Pontianak-Yogyakarta dua kali sehari,” katanya.

Dia menjelaskan pemberian izin rute mempertimbangkan supply (pasokan) dan demand (permintaan). Bila satu rute ex Batavia sudah diizinkan kepada satu maskapai, tidak akan diserahkan kepada yang lain. Contoh, rute Jakarta-Pekanbaru, bekas Batavia, sudah diserahkan kepada Mandala, maka saat Travel Express mengajukan permohonan tidak dikabulkan. “Prinsipnya tidak ada penambahan slot time hanya pengalihan . Jadi keseimbangan tetap terjaga.”

Advertisement

Menurut Bambang, rute adalah resources yang terbuka, diberikan berdasarkan pertimbangan supply and demand. Pengalihan tidak ada masalah. Bila ada rute baru yang ditawarkan terbuka untuk semua, sekali sudah ada yang menawar lebih dahulu, maka dia mendapat keistimewaan (atau dikenal dengan virigin route) sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No.25.

“Rute yang dilayani Batavia Air adalah rute yang sudah tumbuh dan matang, sehingga secara jangka pendek pun sudah menjanjikan. Maskapai pasti sudah memperhitungkan. Diperkirakan biaya tersebut lebih kecil dibandingkan biaya untuk memulai rute baru, yang memerlukan sekitar 6-12 bulan untuk tumbuh, semua maskapai pasti sudah saling intip load factor kompetitor,” tuturnya.

Presiden Direktur Mandala Airlines Paul Rombeek mengatakan pihaknya membantu 1.418 penumpang Batavia melakukan booking ulang di empat rute yang ditawarkan, terhitung sejak 1 Februari 2013.

“Dalam kurun waktu tiga hari, Mandala telah menerbangkan 348 penumpang Batavia dan sejumlah penumpang lainnya telah dijadwalkan untuk terbang hingga akhir April nanti,” kata Rombeek.

Dia menjelaskan sampai dengan Senin, 4 Februari 2013, Mandala telah menerima 1.518 email dari penumpang seputar penjelasan informasi terkait booking ulang dan permintaan booking ulang. Mandala juga telah mengoperasikan penerbangan ke Pekanbaru untuk melayani kebutuhan para penumpang yang terkena dampak.

Rute-rute bekas Batavia yang diambil alih tiga maskapai

Citilink, 11 rute dan 4 rute masih proses

Advertisement

1. Surabaya-Lombok (pergi-pulang/PP)

2. Jakarta-Batam (PP)

3. Makasar-Jakarta

4. Jakarta-Denpasar (PP)

5. Jakarta-Semarang (PP)

6. Jakarta-Yogyakarta (PP)

7. Jakarta-Pangkal Pinang (PP)

Advertisement

8. Jakarta-Tanjung Pandan (PP)

9. Surabaya-Palu (PP)

10. Kupang-Surabaya (PP)

11.Jakarta-Kupang (PP)

Empat yang masih proses:

1. Jakarta-Bengkulu

2. Jakarta-Malang

Advertisement

3. Jakarta-Jambi

4. Jakarta-Balikpapan

Mandala Airlines, enam rute

1. Jakarta-Pekanbaru (PP)

2. Jakarta-Padang (PP)

3. Jakarta-Surabaya (PP)

4. Jakarta-Singapura (PP)

Advertisement

5. Jakarta-Pontianak (PP)

6. Jakarta-Batam (PP)

Travel Express, empat rute

1. Yogyakarta-Pontianak (PP)

2. Jakarta-Tanjung Karang (PP)

3. Pontianak-Batam (PP)

4. Batam-Tanjung Karang (PP)

Advertisement

Sumber: Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Februari 2013

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif