Tokoh
Selasa, 5 Februari 2013 - 12:12 WIB

Oesman Arief: Yang Membedakan Hanya Amal

Redaksi Solopos.com  /  Tim Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Oesman Arief. (FOTO/Istimewa)

Barangkali tak banyak orang tahu bagaimana seorang pendeta konghucu bisa memiliki nama Oesman Arief, sebuah nama yang identik dengan nama seorang muslim.  Padahal, nama ini disematkan kepada Oesman sejak ia lahir berbarengan dengan nama Chinanya kala itu, Liem Liang Gie.

Advertisement

Kepada Espos, Oesman mengatakan bahwa nama itu asli pemberian orangtuanya sejak kecil. Konon, menurut cerita dari orangtuanya, nama Oesman adalah nama ”pasaran” yang biasa dipakai warga Ngampel, Boyolali yang kental corak agamanya.

Bahkan, sambungnya, warga di sana semuanya nyaris memakai nama berbahasa Arab ketimbang Jawa. “Rata-rata, nama warga Ngampel saat itu kearab-araban. Misalnya, Ahmad, Abdurahman,” jelasnya.

Kultur inilah yang secara tak langsung turut mewarnai kehidupan Oesman kecil. Bahkan, Oesman kecil kerap belajar mengaji dan salat di masjid-masjid kampung. Baginya, ajaran-ajaran itu hidup dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari warga Ngampel.

Advertisement

“Saya juga terbiasa kalau sore ke masjid. Bagi saya, mengaji dan ke masjid adalah kehidupan saya sehari-hari meski saat itu saya juga enggak mengerti,” paparnya.

Beranjak dewasa, Oesman yang merantau ke Solo mulai mempelajari satu persatu nilai moral dan etika agama. Ia belajar di pusat ajaran Konghucu di Indonesia, yakni di Kelurahan Jagalan. Ia juga mendalami kebudayaan Jawa dan tentu saja filsafat China.

Meski penganut Konghucu, Oesman yakin apapun agama seseorang, yang membedakan di hadapan Tuhan ialah amal kebaikannya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif