Soloraya
Selasa, 5 Februari 2013 - 14:09 WIB

BENCANA LONGSOR: 5 Desa di Jatiyoso Rawan Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Lima desa di Kecamatan Jatiyoso rawan bencana alam tanah longsor. Pasalnya, wilayah tersebut terletak di lereng Gunung Lawu dengan kondisi struktur tanah yang lapuk.

Sekretaris Kecamatan Jatiyoso, Budi Santoso, mengatakan lima desa di Jatiyoso yang rawan tanah longsor yakni Desa Wonorejo, Beruk, Wonokeling, Jatiyoso dan Karangsari. Sebenarnya, seluruh wilayah di Jatiyoso rawan bencana tanah longsor karena terdiri dari tebing-tebing dengan kemiringan tanah yang curam.

Advertisement

“Ada sembilan desa di Jatiyoso, namun yang paling rawan terkena tanah longsor di lima desa. Namun seluruh wilayah berpotensi tanah longsor,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (5/2/2013).

Menurutnya, penyebab lain ancaman tanah longsor di Jatiyoso karena kondisi perbukitan gundul. Penyebabnya pohon-pohon di perbukitan ditebang oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengeruk keuntungan sendiri.

Dia menuturkan jenazah korban tanah longsor, Rony Cahyo Saputra, 17, warga Dusun Nongkogadung, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso telah dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara dua korban luka parah yakni Jiyem, 40, dan Eka Nurfitriani, 23 masih dirawat intensif di RS Medika, Wonogiri.

Advertisement

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru K, mengungkapkan warga yang berdomisili di wilayah rawan longsor harus memahami tiga gejala tanah longsor. Gejala tersebut yaitu kondisi pepohonan yang berada di perbukitan miring, batu kerikil berjatuhan ke bawah saat terjadi hujan dan elevasi air di sungai atau parit berkurang secara mendadak.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif