Soloraya
Senin, 4 Februari 2013 - 16:42 WIB

PILKADES BOYOLALI: Polres Siapkan 3.136 Personel Pengamanan Gabungan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

BOYOLALI – Sebanyak 3.136 personel dari berbagai unsur, seperti Polri, TNI/Kodim dan sejumlah instansi terkait di Kabupaten Boyolali, bakal diterjunkan untuk pengamanan dalam penyelenggaraan pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak yang digelar bertahap, Maret 2013 ini.
Advertisement

Sebagaimana diketahui, pilkades serentak tahap pertama, yaitu 20 Maret, akan digelar di 108 desa. Sementara tahap kedua, digelar 27 Maret di 95 desa. Namun sebelumnya, akan ada lima desa yang juga mengadakan pilkades dengan menerapkan sistem e-voting atau pemungutan suara elektronik. Penyelenggaraan pilkades di lima desa itu dijadwalkan 5, 7, 9, 14 dan 15 Maret.

Ditemui wartawan di Mapolres Boyolali seusai Rapat Koordinasi Persiapan Pengamanan Pilkades 2013, Senin (4/2/2013), Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Syawaludin, mengungkapkan selain dukungan dari Polres dan TNI/Kodim, penyelenggaraan pilkades juga didukung pengamanan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), antara lain dari unsur Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Linmas, Pemadam Kebakaran (PMK) dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

”Dari kami [Pemkab] telah dibentuk tim pengendali pilkades yang sudah mulai terjun sejak dua bulan yang lalu. Sedangkan di tingkat kecamatan, juga sudah dibentuk tim pemantau. Untuk mengantisipasi kerawanan selama pilkades, kami juga membuka posko tim pengendali pilkades,” terang Syawaludin. Politik uang atau money politic, diakui Syawaludin merupakan salah satu yang diwaspadai karena bisa menjadi pemicu kerawanan dalam pilkades. ”Di aturannya sudah jelas, tidak boleh. Memang pada faktanya di lapangan, sulit untuk dibuktikan, tapi tetap harus diwaspadai dan diantisipasi,” tegasnya.

Advertisement

Sementara Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, menyatakan pihaknya menurunkan kekuatan maksimal untuk mendukung pengamanan pilkades serentak. Diakuinya, pelaksanaan pilkades memiliki potensi muncul kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban. “Kami turunkan kekuatan maksimal, dari Polres ada sekitar 1.640 anggota ditambah 1.496 personel dari instansi terkait,” terangnya.

Kapolres menilai kerawanan yang paling diwaspadai yakni terjadinya keributan atau bentrok antar kubu pendukung calon kades. Meskipun diakuinya, hingga kini belum ada sinyalemen potensi kerawanan yang menonjol. Selain pengerahan pasukan secara maksimal, langkah antisipasi dini juga dilakukan, di antaranya yakni upaya intelejen maupun antisipasi di tingkat Muspika guna mencegah kerawanan sejak dua bulan lalu. ”Dari sejumlah langkah antisipasi tersebut, hingga saat ini belum ada laporan adanya potensi kerawanan yang menonjol. Meski demikian, upaya antisipasi terus digalakkan mengingat saat ini proses pilkades sudah mulai berjalan, termasuk mulai masuk masa pendaftaran bakal calon kades,” katanya.

Pengamanan, imbuh dia, akan diperketat pada masa satu hari kampanye dan hari H pilkades. “Plotingnya setiap desa yang menggelar pilkades sedikitnya ada tiga personel polisi yang berjaga, kemudian di-back up pasukan yang siap dimobilisasi sewaktu-waktu,” jelas Kapolres. Kapolres menyatakan, sekalipun berpotensi ribut namun pihaknya menyatakan keributan yang muncul tidak bakal berlarut. Selain itu pihaknya siap menindak tegas pelaku keributan yang merusak sarana prasarana umum maupun gangguan Kamtibmas lainnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif