Soloraya
Minggu, 3 Februari 2013 - 19:38 WIB

RUSUNAWA: Dikonsep Dua Twin Block, Pembangunan Baru Dimulai Juni

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Rusunawa Jurug, Solo, beberapa waktu lalu. Rusunawa baru akan dibangun di wilayah Mojosongo, Jebres, Solo, Juni mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Suasana di Rusunawa Jurug, Solo, beberapa waktu lalu. Rusunawa baru akan dibangun di wilayah Mojosongo, Jebres, Solo, Juni mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO — Pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Mojosongo, Jebres molor dari rencana semula, awal tahun. Rusunawa seluas 4.000 meter persegi ini rencananya baru mulai dibangun Juni.
Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Agus Djoko Witiarso, mengatakan konsultan perencana Kemen PU telah meninjau lokasi pembangunan rusunawa, belum lama. Kemen PU, tuturnya, menyimpulkan lahan di atas tanah hak pakai (HP) Pemkot di Mojosongo, tepatnya belakang SMA Negeri 8 Solo, layak bangun. “Hasil peninjauan menyimpulkan lokasi layak bangun. Akses ke sana dipandang sudah memadai dan telah sesuai dengan peruntukan kawasan. Perkiraannya Juni siap dibangun,” ujarnya.

Agus mengatakan pembangunan Rusunawa akan dikonsep dua twin block. Satu twin block, terangnya, dapat menampung sekitar 180 kepala keluarga (KK). Hal itu sedikit berbeda dengan rencana semula yang memplot rusunawa memiliki empat twin block berkapasitas total 720 KK. “Ada sedikit perubahan, menyesuaikan dengan alokasi anggaran. Dana yang dibutuhkan untuk membuat dua twin block berkisar Rp22 miliar,” tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya siap melengkapi rusunawa dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas umum (fasum) dan air bersih. Agus menjamin meski dibangun di wilayah sulit air, rusunawa tetap memiliki suplai air optimal. “Nanti akan kami buatkan sumur dalam sesuai kebutuhan warga,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala UPTD Rumah Sewa DPU, Toto Jayanto, menyebut pembangunan Rusunawa Mojosongo diharapkan menjadi solusi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sejauh ini, DPU telah mengoperasikan empat rusunawa yakni Rusunawa Semanggi, Begalon II, Jurug I dan Jurug II. “Semakin hari, ketersediaan kamar rusunawa tak sebanding dengan jumlah peminat. Saat ini kami mencatat daftar tunggu penghuni rusunawa sudah lebih dari 500 KK,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif