News
Kamis, 31 Januari 2013 - 16:33 WIB

HARGA CABAI Rawit Hijau Meroket Tajam

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cabai rawit hijau. (Ilustrasi).

Cabai rawit hijau. (Ilustrasi)

JOGJA— Berbagai jenis cabai, harganya masih tinggi dipasaran. Harga cabai rawit hijau atau cabai lalap capai harga Rp18.000 hingga Rp22.000 perkilogramnya, Kamis (31/1/2013).

Advertisement

Dari pantauan harianjogja.com di salah satu lapak milik Mulyadi di pasar Beringharjo, harga cabai lalap dijualnya Rp18.000 per kilogramnya.

“Harganya masih tinggi, biasanya Rp9.000 sekarang naiknya dua kali lipat. Kalau cabai lalap ini sudah naik sejak empat hari yang lalu,” kata dia.

Sementara di lapak sayuran milik Sutinah, harga cabai lalap kualitas baik mencapai Rp22.000 per kilogramnya. Menurutnya, meski harganya melambung minat beli cabai ini masih cukup tinggi.

Advertisement

“Musim hujan ini masih tinggi terus harganya. Cabai rawit yang merah harganya sekarang tembus Rp28.000 per kilogramnya,” tandasnya.

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) memantau harga berbagai macam cabai masih cukup tinggi.

Staf Pengadaan dan Penyaluran bidang Perdagangan Dalam Negeri Sugiyono menandaskan harga cabai rawit lalap tersebut sebelumnya terpantau di harga Rp19.000.

Advertisement

“Ada sedikit penurunan sekitar 5,25 persen. Tapi memang masih akan tinggi. Bila musim dan cuaca sudah stabil, maka harganya akan kembali normal,” cetus Sugiyono.

Sebelumnya harga tomat juga masih cukup tinggi di pasaran. Dari data Disperindagkop yang direkap dari tiga pasar di DIY, harga tomat rata-rata berada di harga Rp13.340 per kilogramnya. Sejumlah sayuran yang masih berada di kisaran harga normal adalah kubis dan kol.

Sementara itu, harga telur ayam juga mengalami kenaikan dan harganya masih relatif tinggi. Sugiyono mengungkapkan kenaikan harga telur tak hanya dipicu oleh perubahan cuaca yang turut berpengaruh pada kondisi ayam petelur dan ayam broiler.

“Adanya pengaruh kenaikan tarif dasar listrik juga cukup berdampak pada peternakan ayam. Para peternak juga butuh listrik untuk ternaknya,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif