Sport
Rabu, 30 Januari 2013 - 17:50 WIB

Dikeluhkan Warga, Snex dan Panser Biru Dipanggil Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi/facebook.com

SEMARANG – Menerima banyak keluhan dan laporan dari warga, Satuan Lalulintas Kepolisian Resor Kota Besar (Satlantas Polrestabes) Semarang memanggil pentolan dua organisasi suporter terbesar di Semarang yaitu Panser Biru dan Snex.

Advertisement

Dijelaskan Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Faizal, perilaku suporter sepakbola yang paling banyak dikeluhkan adalah pelanggaran lalu lintas. Biasanya para suporter mengendarai motor dengan ugal-ugalan dan tanpa dilengkapi surat-surat. Selain itu mereka kerap mencegat mobil pick up dan menumpang seenaknya.

“Rekan dari Panser dan Snex masih dikeluhkan ugal-ugalan dan arogan. Oleh sebab itu kami memanggil yang dituakan mereka agar bisa bekerja sama mengatur ketertiban suporter,” kata Faizal di kantornya, Rabu (30/1/2013).

Ia menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan para pentolan suporter untuk menertibkan sekitar 8.000 anggota Panser Biru dan 8.000 anggota Snex saat tim kesayangannya, PSIS, berlaga.

Advertisement

“Contohnya mereka yang menyuruh membubarkan diri dan kita yang akan mengatur. Sedangkan untuk yang kesulitan transportasi, bilang kepada kami, akan disiapkan angkutan agar tidak mencegat mobil warga lagi,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Umum Panser Biru, Mario Baskoro, mengatakan bahwa ribuan anggotanya sudah memiliki kartu keanggotaan, sedangkan yang biasa mencegat mobil untuk ditumpangi itu adalah anak jalanan yang mengatasnamakan Panser Biru.

“Kami dari Panser sudah berupaya tertib lalulintas. Ada pertemuan tiap bulan, kalau masih ada seperti itu kami mohon maaf. Akan kami optimalkan lagi,” ujar Mario.

Advertisement

Dua ketua kelompok suporter yang dipanggil tersebut menyanggupi untuk bekerja sama dengan kepolisian dan akan menindak tegas anggotanya yang melanggar. Mereka akan menarik kartu keanggotaan bagi suporter yang tidak tertib.

“Akan kami tarik KTA-nya kalau melanggar,” tegas Ariyanto Boim, Kabid 1 yang mengurusi organisasi dari Snex.

AKBP Faizal menambahkan, kerja sama tersebut diharapkan bisa memberi kenyamanan kepada pecinta sepakbola saat menonton pertandingan secara langsung di stadion di Semarang.

“Ini baru pertemuan pertama, efeknya semoga bisa memberikan rasa aman untuk penonton sepakbola di stadion,” tutup Faizal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif