News
Rabu, 30 Januari 2013 - 19:36 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil Di Jateng Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEMARANG — Angka kematian ibu hamil dan saat persalinan di Jateng masih cukup tinggi. Pada 2012 tercatat sebanyak 675 orang ibu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Anung Sugihantono, mengatakan angka kematian ibu hamil dan saat persalinan pada 2012 mengalami kenaikan dibandingkan 2011 sebanyak 668 orang ibu.

Advertisement

“Kalau dilihat memang meningkat dan terkesan tinggi, tapi jika dibadingkan dengan total jumlah ibu hamil di Jateng angka kematian ibu sebenarnya kecil,” katanya kepada wartawan di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kesehatan 2013 di Semarang, Rabu (30/1/2013).

Menurut Anung, jumlah ibu hamil pada 2012 tercatat sebanyak 604.000 orang, sedang pada 2011 tercatat sebanyak 592.000 orang, sehingga angka kematiannya di bawah satu persen. Namun, karena dalam penyusunan laporan Millennium Development Goals (MDGs) harus angka, sehingga terkesan angka kematian ibu hamil di Jateng tinggi.

”Sedang meningkatnya angka kematian ibu hamil, karena jumlah ibu yang hamil juga bertambah,” ungkapnya.

Advertisement

Berdasarkan data Dinkes Jateng, angka kematian ibu hamil dan saat persalinan paling banyak di Brebes (51 orang), disusul Kabupaten Tegal (39 orang), Pemalang (35 orang), serta Cilacap dan Grobogan masing-masing (34 orang).
Sedang untuk Kota Solo (enam orang), Boyolali (15 orang), Karanganyar (17 orang), Klaten dan Sragen masing-masing 19 orang, Wonogiri (13 orang) Sukoharjo (sembilan orang).

Mengenai penyebab kematian, menurut Anung yakni pre eklamsi atau saat usia kehamilan di bawah dua pekan dan eklamsi tahap setelah pre eklamsi.

“Polanya sudah berubah kalau dulu karena pendarahan, sekarang pre eklamsi dan eklamsi,” tandasnya.

Advertisement

Sementara, Gubernur Jateng, Bibit Waluyo dalam sambutannya saat membuka Rakerda Kesehatan menyatakan, kegiatan tersebut dapat menyusun program kerja bidang kesehatan yang memenuhi harapan masyarakat.

Gubernur mencontohkan program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatann daerah (Jamkesda) hendaknya bisa melayani masyarakat dengan baik saat berobat di rumah sakit.

Dalam kesempatan itu diserahkan penghargaan kepada para juara rumah sakit sayang ibu dan anak, yakni Rumah Sakit (RS) Tugurejo, Kota Semarang, RS Kasih Ibu Solo, dan RSUD Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif