Soloraya
Selasa, 29 Januari 2013 - 08:14 WIB

PEMBANGUNAN TOL SOKER: Desa Guwokajen Juga Kena Imbas

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Imbas pelaksanaan pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang melewati Kabupaten Boyolali rupanya tidak hanya mengenai sebagian wilayah Kecamatan Ngemplak.

Advertisement

Jalan desa dan sebagian lahan milik beberapa warga Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, juga terkena dampak proyek nasional tersebut.

Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Boyolali, Wind Sadewo, ketika ditemui wartawan di kantor DPRD setempat, awal pekan kemarin.

Advertisement

Demikian diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Boyolali, Wind Sadewo, ketika ditemui wartawan di kantor DPRD setempat, awal pekan kemarin.

Dijelaskan Wind, kondisi sebagian jalan desa yang rusak dan lahan milik beberapa warga yang terkena dampak proyek tol tersebut berdasarkan pengaduan dari sejumlah warga setempat kepada Komisi III, Jumat (25/1/2013).

“Di sana [Desa Guwokajen] sebagian jalan desa rusak karena banyak dilewati kendaraan berat seperti truk pengangkut tanah urug terkait pembangunan jalan tol tersebut. Memang wilayah itu tidak terkena jalan tol langsung, tapi ada lahan beberapa warga setempat digunakan untuk tanah urug atau galian dari proyek tersebut,” terang Wind.

Advertisement

“Kemungkinan sosialisasinya memang kurang, sehingga ada warga yang tahu tentang proyek tol tapi ada juga yang tidak. Mereka yang lahannya terkena dampak proyek tersebut, sebagian besar memang tidak menerima kompensasi,” imbuh dia.

Panggil Pelaksana

Menanggapi persoalan itu, Wind mengatakan seharusnya dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) baik unit pelaksana teknis dinasnya (UPTD) bersikap tegas.

Advertisement

“Terutama tentang izin galian C di situ. Kalau memang tidak berizin, seharusnya dinas terkait tegas untuk menghentikan aktivitas tersebut. Warga pun bisa melaporkan itu kepada dinas terkait. Jika tidak ada tanggapan, warga bisa mengambil sikap dengan menghentikan aktivitas itu atau menutup akses jalan,” paparnya.

Terhadap persoalan itu, Wind mengatakan pihaknya siap memfasilitasi warga yang mengadukan kerugian yang dialami akibat pelaksanaan proyek tol tersebut. “Kami siap memfasilitasi jika warga menginginkan ada mediasi dengan pihak pelaksana proyek,” tegasnya.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Musthofa Safawi. Ditegaskan Musthofa, Komisi III bahkan siap memanggil pihak pelaksana proyek tol agar bisa berkomunikasi secara intensif dengan warga yang terkena imbas dari proyek tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif