SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok
BANTUL—Setelah melalui proses penyidikan yang cukup lama, penyidik Polsek Pleret akhirnya melimpahkan dua tersangka baru dalam kasus pembuatan bakso berbahan bangkai ayam atau ayam tiren (mati kemarin) ke Kejaksaan Negeri Bantul, Selasa (29/1/2013).
Satu tersangka lain yang sudah dilimpahkan dan kini telah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Bantul yakni Sugiyoto (SG). Kapolsek Pleret, AKP Hery Suryanto didampingi Kanit Reskrim Aiptu Sumarmo mengungkapkan, dua tersangka yang diserahkan yaitu Leloni Budirahayu,38 dan M. Dalari, 45, keduanya warga Pleret, Bantul. Mereka diketahui ikut dalam usaha pembuatan bakso tiren yang dikelola Sugiyoto.
Keduanya juga dianggap sebagai aktor utama selain SG dalam kasus tersebut. Sebab di rumah kedua tersangka ini juga dijadikan tempat penggilingan daging dan juga pembersihan bangkai ayam. “Berdasarkan pengembangan lanjutan, kami menemukan alat-alat penggilingan dan juga enam buah bakso di freezer di rumah kedua tersangka ini. Mereka produsen sekaligus pengecer yang menjalin kerja sama usaha dengan Sugiyoto,” ucap dia, Selasa siang.
Lebih lanjut Hery menjelaskan, Leloni dan M. Dalari telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 7 November 2012 silam. Hanya saja, diakui Hery, proses pelimpahan baru bisa dilakukan sebab proses penyidikan memakan waktu lama. Pembuktian yang dilakukan harus melibatkan dan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Hewan, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM), Lembaga Perlindungan konsumen dan Dinas Kesehatan Bantul.
“Untuk mengetahui adanya kandungan zat berbahaya di bakso tersebut kami harus koordinasi dengan berbagai pihak tersebut, dan hasilnya memang ditemukan zat berbahaya. Kami berterima kasih pada pihak yang telah membantu,” ungkap dia.