Soloraya
Senin, 28 Januari 2013 - 14:44 WIB

PENCURIAN LISTRIK: Kerugian PLN Boyolali Capai Rp900 Juta/Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI-PLN Rayon Boyolali mengaku mengalami kerugian atau loss energy rata-rata mencapai 1,8 juta KWh/bulan atau mencapai Rp900 juta/bulan selama 2012 lalu.

Advertisement

Sebesar 50 persen dari kerugian tersebut disebabkan maraknya pencurian listrik.

Manajer PLN Rayon Boyolali, Ari Saksono mengemukakan selain kasus pencurian listrik di Boyolali, faktor lain yang menyebabkan kerugian PLN antara lain maraknya penerangan jalan umum (PJU) ilegal, kerusakan jaringan, hingga PJU abonemen yang terus menyala siang hari.

“Faktor terbesar loss energy memang karena pencurian listrik. Hampir 50 persen dari kerugian yang ditanggung PLN,” terang Ari ketika ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya di Boyolali, Senin (28/1/2013).

Advertisement

Ari menjelaskan modus pencurian listrik di antaranya dengan menyadap aliran listrik di luar meteran, melubangi meteran, melepas netral KWh, hingga permainan netral jaringan rumah. Modus tersebut, lanjut dia, diduga paling banyak dilakukan pelanggan rumah tangga di level menengah ke bawah.

”Pelaku dari pelanggan rumah tangga di level menengah ke bawah ini mencapai 70 persen. Sementara di level rumah tangga menengah atas hanya sekitar 10 persen,” ungkapnya.

Sanksi

Advertisement

Menyikapi persoalan itu, Ari menyebutkan hingga saat ini pihaknya gencar melakukan operasi terhadap para pelanggan PLN dengan menyasar pada pelanggan nakal. Bagi pelanggan yang kedapatan melakukan pencurian listrik dikenakan sanksi pemutusan jaringan. ”Pelanggan tersebut harus menyelesaikan tagihan susulan listrik yang telah dicuri,” terangnya.

Disebutkan dia, bagi pelanggan dengan voltase 450 VA, maka tagihan susulan per bulan mencapai Rp1,4 juta, sedangkan pelanggan 900 VA senilai Rp2,4 juta dan pelanggan 1.300 VA besar tagihan susulannya Rp6 juta. Sementara bagi pelanggan 2.200 VA ke atas, tagihan susulannya mencapai Rp10 juta.

“Pelanggan baru bisa memasang kembali jaringan listrik setelah tagihan susulannya dibayarkan, kemudian pasang baru lagi,” tegasnya.

Dengan langkah tersebut, Ari mengklaim 2012 lalu pihaknya mampu menyelamatkan listrik hingga sebesar 1,2 juta KWh atau sekitar Rp50 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif