Jogja
Senin, 28 Januari 2013 - 19:58 WIB

Kasus DB di Kulonprogo Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

KULONPROGO—Bidang Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Dinas Kesehatan Kulonprogo mencatat kasus penderita demam berdarah meningkat menjadi lima orang.

Advertisement

Tambahan dua pasien berasal dari Desa Kulur, Kecamatan Temon dan Desa Depok, Kecamatan Panjatan. Kasus demam berdasarah sebelumnya dialami dua warga Gadingan, Kelurahan Wates dan satu penduduk Desa Tirtorahayu, Kecamatan Galur.

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan, kecenderungan peningkatan demam berdarah terjadi sejak Oktober 2012 lalu. Selama Oktober dan Desember masing-masing tercatat ada lima
kasus DB. Kasus sempat menurun pada November yang hanya ada satu kasus.
“Biasanya memasuki musim penghujan, angka penderita demam berdarah meningkat. Memasuki musim kemarau turun bahkan sampai nihil. Siklusnya memang demikian,” ujar petugas P2B2 Dinas Kesehatan Kulonprogo, Habib Abu Bakar, Senin (28/1/2013).

Untuk mengantisipasi merebaknya jentik nyamuk penyebab demam berdarah, Dinkes Kulonprogo sudah menyiapkan sedikitnya 625 kilogram bubuk abate yang bakal didistribusikan ke seluruh kecamatan, khususnya di daerah Wates, Nanggulan, Sentolo, Kalibawang, Pengasih dan Temon yang merupakan daerah endemis.

Advertisement

Selain mendistribusikan bubuk abate, lanjut Habib, jajarannya juga bakal menambah frekuensi penyemprotan (fogging) di daerah asal pasien penderita. Namun, penyemprotan dilakukan jika di Rencananya, Selasa (29/1/2013) ini petugas bakal fogging untuk kedua kalinya di Gadingan, Wates dan di Tirtorahayu. Berdasarkan hasil survei, di kedua wilayah tersbut ditemukan banyak jentik nyamuk aides aeghepty.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif