News
Rabu, 23 Januari 2013 - 01:30 WIB

KONFLIK NASDEM: Jateng Tak Terpengaruh Hary Tanoe

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hary Tanoesudibyo

Hary Tanoesudibyo

SEMARANG-DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jateng, tak terpengaruh dengan mundurnya Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesoedibjo. Sekretaris DPW Partai Nasdem Jateng, Ali Mansyur HD, mengatakan tak terjadi gejolak pascamundurnya Hary Tanoesoedibjo.
Advertisement

“Sampai saat ini pengurus baik itu di tingkat DPW maupun DPD kabupaten/kota di Jateng tak ada yang mengundurkan diri,” katanya di Semarang, Selasa (22/1/2013).

Dia berharap gejolak yang terjadi di tingkat elit DPP Partai Nasdem, tidak sampai menjalar sampai ke daerah karena dapat menggangu persiapan Pemilu 2014. Menurut dia, Ali Mansyur, sejak awal jajaran kepengurusan DPW Partai Nasdem sudah berkomitmen terhadap partai.

“Kami sejak awal, sudah percaya bersama Nasdem, sehingga berharap di Jateng tak sampai terjadi gejolak,” tandasnya.

Advertisement

Mantan anggota DPRD Jateng ini, menambahkan saat ini masih memfokuskan penyempurnaan struktur kepengurusan partai yang masih terbatas. “Di Jateng masih diperlukan penambahan pengurus partai dari tingkat wilayah, kabupaten/kota, sampai kecamatan,” bebernya.

Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Jateng, Siswadi, menambahkan mundurnya Hary Tanoe tak membawa dampak signifikan. Sebab, menurut dia, bos MNC Media Group tesebut tak pernah melakukan kunjungan ke Jateng sehingga itu tak memiliki pendukung fanatik di provinsi ini.

“Partai Nasdem secara nasional juga tak begitu terpengaruh secara signifikan dengan mundurnya Hary Tanoe, karena tak memiliki massa pendukung yang banyak,” ungkap dia.

Advertisement

Dia menambahkan, mundurnya Hary Tanoe hanya akan berpengaruh terhadap finansial partai, terutama untuk biaya iklan di media televisi. Karena harus mengeluarkan biaya untuk beriklan di media milik Hary Tanoe yakni jaringan MNC Media Group yang selama ini gratis.

Selama ini iklan Partai Nasdem berulangkali muncul di jaringan stasiun televisi milik Hary Tanoe tersebut. “Kalau dulu iklan di televisi milik Hary Tanoe gratis, sekarang harus membayar,” ujarnya.

Dengan mundurnya Hary Tanoe, imbuh dia, maka figur utama di Partai Nasdem adalah bos Metro TV, Surya Paloh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif