News
Senin, 21 Januari 2013 - 17:35 WIB

KONFLIK NASDEM: Harry Tanoe: Saya Beda dengan Surya Paloh

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem, Hary Tanoesoedibjo, mengakui ada perbedaan pendapat antara dirinya dengan pendiri partai, Suryo Paloh. Hal itu yang membuat dia memilih mengundurkan diri dari Nasdem.

Pernyataan pengunduran diri tersebut diikuti jajaran petinggi partai seperti Sekjen, Ahmad Rofik, Wasekjen, Saiful Haq, dan Ketua Bidang Internal, Endang Tirtana.

Advertisement

Meski tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, HT mengaku tidak ada konflik di tubuh Partai Nasdem. Menurutnya, apa yang terjadi adalah perbedaan pendapat antara dirinya bersama kelompok kalangan muda yang telah ikut membesarkan partai, dengan Surya Paloh sebagai pendiri ormas Nasdem yang kemudian membentuk Partai Nasdem.

Ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah dirinya mundur karena ambisi Surya Paloh untuk menjadi Ketua Umum Partai Nasdem, HT mengelak menjawabnya. Akan tetapi HT menyatakan pemimpin masa depan tidak boleh orang yang punya ambisi karena yang dibela adalah rakyat.

“Kalau pemimpin masa depan [punya] ambisi itu percuma karena yang dibela adalah rakyat. Kita perlu bergerak bersama-sama agar rakyat bisa lebih maju,” ujarnya didamping sejumlah petinggi partai lainnya.

Advertisement

Menurutnya, dirinya telah melakukan apa yang terbaik buat partai; mulai dari pikiran, dana, sampai tenaga. Dengan segala kontribusinya itu, HT bangga karena pada akhirnya Partai Nasdem lolos dari verifikasi Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) sehingga berhak ikut Pemilu 2014 sebagai satu-satunya partai baru.

Hary memandang Partai Nasdem sudah berkembang dengan baik dan mayoritas pengurusnya berasal dari kalangan muda. Dengan struktur kepengurusan yang ada sekarang, HT menyatakan ingin mempertahankannya.

Namun demikian Surya Paloh punya keinginan untuk merombaknya meski kalangan senior mendukung kepengurusan yang ada sekarang.
“Saya dengan pak Surya adalah sahabat, saya ngobrol bareng. Tapi secara politik ada perbedaan,” ujarnya. (JIBI/ea)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif