News
Senin, 21 Januari 2013 - 22:26 WIB

DEBAT TV ONE: Sepakat Tetap Dukung Jokowi-Ahok

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Debat TV One (Twitter)

Logo Debat TV One (Twitter)

SOLO— Acara Debat TV One yang digelar stasiun televisi TV One, Senin (21/1/2013) malam mengambil tema Apa Kabar Jakarta Baru? berakhir pukul 22.00 WIB. Semua audience dan narasumber sepakat tetap mendukung Jokowi-Ahok sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.

Advertisement

Ruhut Sitompul (Partai Demokrat) mengatakan Jokowi-Ahok telah terpilih oleh rakyat melalui Pilkada. “Demokrasi menjunjung tinggi siapapun yang terpilih terlepas dari kekurangannya wajib kita dukung untuk lima tahun ke depan,” jelas Ruhut.

Senada disampaikan Aria Bima (PDIP), Fadli Zon (Gerindra) dan Triwisaksana (Wakil Ketua DPRD Jakarta). Disebutkan Tri, 100 hari untuk mengukur kinerja Jokowi-Ahok terlalu singkat. Menurutnya, masih dibutuhkan waktu lama untuk melihatnya.

Senada disampaikan Aria Bima. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi-Ahok bukanlah pencitraan. “Itu bukan pencitraan tetapi kinerja yang terekspose oleh media sehingga diketahui public,” jelasnya.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tema Apa Kabar Jakarta Baru diambil mengkritisi 100 hari pemerintahan Jokowi-Ahok yang jatuh pada Selasa (22/1) besok. Diskusi yang menghadirkan host Alvito Deanova itu juga menghadirkan tamu-tamu undangan sejumlah tokoh.

Ridwan Saidi (budayawan Betawi) mengaku melihat langsung kerja Jokowi-Ahok. “Dia merespons positif mengenai budaya Betawi. Termasuk layanan lewat SMS. Jadi perubahan itu besar. Semua direspons,” ujarnya.

Hal  berbeda diungkapkan Mustafa A, aktivitis pemuda Muhammadiyah. Dia mengkritisi cukup banyak janji-janji yang dilanggar Jokowi-Ahok. Sebagai contoh program Jakarta Sehat, ternyata fasilitas tak bisa dinikmati.

Advertisement

“Ada berbagai rumah sakit yang menolak dengan layanan kartu sehat. Dia (Jokowi) itu seharusnya berpikir soal banjir, karena banjir itu sudah siklus lima tahunan. Tapi yang terjadi, Jokowi melakukan kegiatan yang membesarkan namanya, bukan untuk kepentingan rakyat. Sudah banyak janji yang dilanggar,” jelasnya.

Andrinof Chaniago, pengamat politik yang juga pernah menjadi tim sukses Jokowi-Ahok, mengapresiasi kritik Jokowi-Ahok. Ternyata, ujarnya, kondisi di lapangan yang ditemui Jokowi-Ahok masalahnya sangat besar.  “Orang yang ingin melakukan perubahan tapi ternyata yang ditemukan lebih dari yang dibayangkan, jadi marahnya Ahok itu menurut saya sebagai cara agar tujuan tercapai. Ada juga yang baik buat rakyat. Misalkan soal efisiensi anggaran.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif