Jogja
Minggu, 20 Januari 2013 - 19:57 WIB

SERANGAN URET Bikin Petani di Gunungkidul Tak Bisa Panen

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani membersihkan tanaman jagung yang terkena serangan uret, Sabtu (19/1/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Petani membersihkan tanaman jagung yang terkena serangan uret, Sabtu (19/1/2013). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

GUNUNGKIDUL—Puluhan hektare tanaman pangan di Kecamatan Krimbilsawit, Kecamatan Saptosari gagal panen (puso). Hampir semua tanaman di kecamatan tersebut diserang ulat uret sehingga petani tidak bisa menikmati hasil tanamannya.

Advertisement

Kepala Dusun Kemuh, Krimbilsawit, Ngatijo mengatakan, tidak kurang dari 30 hektare tanaman yang terdiri dari tanaman jagung, pepaya, singkong, kacang sampai padi di dusunnya terserang uret sejak dua bulan terakhir.

Sementara, tanaman tersebut murupakan mata pencaharian dan tumpuan harapan masyarakat di wilayah itu. “Paling hanya papaya saja yang bisa dipanen,” ujarnya, saat ditemui harianjogja.com, Sabtu (19/1/2013).

Ngatijo menjelaskan, ulat uret yang berbentuk sebesar kelingking orang dewasa dan berwarna putih itu menyerang akar tanaman sehingga tanaman layu, mengering dan mati.

Advertisement

Ngatijo beserta para petani lainnya selama ini berusaha memburu hama tersebut dengan menggali langsung ke dalam tanah. Namun cara itu tidak efektif.

Petani lainnya Agus Iswanjono juga mengungkapkan tanaman miliknya tidak bisa dipanen. Hama tersebut sulit diberantas sehingga dia terpaksa mencari penghasilan lainnya untuk menghidupi keluarga.

Serangan hama uret menurutnya sangat luas. Serangan tidak hanya di Krembelsawit, tetapi di desa lainnya di Kecamatan Purwosari. “Sudah merata menyerang tanaman,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul Supardi, Minggu (20/1), mengatakan sudah meninjau langsung serangan hama uret di Saptosari. Dia menjelaskan, hama uret biasa tumbuh saat musim hujan datang.

Advertisement

Saat itu pihaknya juga sudah mengimbau kepada para petani sebelum saat musim hujan tiba agar memberantas kumbang sebelum akhirnya menjadi uret. “Dulu sudah kami sarankan sebelum musim hujan memberantas menthol [kumbang] agar jangan sampai bertelur menjadi uret,” jelasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif