Soloraya
Minggu, 20 Januari 2013 - 20:57 WIB

Dana Rp214 Juta Galabo Balik ke Kasda

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pejalan kaki melintas di Gladak Langen Bogan (Galabo) yang telah selesai renovasi di Jalan Mayor Sunaryo, Solo, Kamis (27/12/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)


Pejalan kaki melintas di Gladak Langen Bogan (Galabo) di Jalan Mayor Sunaryo, Solo, Kamis (27/12/2013). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Dana pengadaan fasilitas meja dan kursi Gladak Langen Bogan (Galabo) senilai Rp214 juta akhirnya kembali ke kas daerah (Kasda).

Advertisement

Fasilitas itu terbukti tak direalisasikan sesuai tahun anggarannya, 2012. Sementara dana Rp196 juta untuk pengadaan gerobak di mata anggaran yang sama tak perlu dikembalikan ke Kasda.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, saat ditemui wartawan di Balaikota, akhir pekan kemarin, membenarkan dana pengadaan fasilitas meja kursi kembali ke APBD. Hal itu lantaran anggaran tak terserap hingga tutup buku 2012.

“Meja kursi itu kan dianggarkan di APBD-Perubahan 2012. Karena waktunya mepet akhirnya tidak terserap,” terangnya.

Advertisement

Terkait pengadaan gerobak senilai Rp196 juta, Sekda menolak dana itu harus dikembalikan ke Kasda. Budi mengatakan seluruh gerobak berjumlah 25 sudah jadi dan kini berada di gudang pengelola di Pucangsawit. Sebelumnya, DPRD mendesak duit pengadaan gerobak dikembalikan lantaran dituding belum dikerjakan.

“Sudah ada di gudang, bisa dicek. Pemkot bisa mempertanggungjawabkan,” katanya.

Masalah Teknis

Advertisement

Menurut Sekda, belum dibaginya gerobak pada pedagang hanya karena masalah teknis. Budi mengklaim tidak semua pedagang menginginkan konsep gerobak yang sama. “Jadi kami sesuaikan dulu. Yang 13 [gerobak] dilubangi sementara sisanya tanpa lubang,” tuturnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan Kepala UPTD Kawasan Kuliner Dinas Perindustrian dan Perdagangan Solo, Agus Sisworyanto. Kepada Solopos.com, Minggu (20/1/2013), Agus mengklaim pengerjaan 25 gerobak sudah rampung 30 November 2012.

Selain penyesuaian bentuk gerobak, Agus menyebut pembagian gerobak menunggu inventarisasi gerobak rusak rampung. “Tidak semua pedagang mendapat gerobak baru. Hanya yang rusak yang kami tarik.”

Lebih lanjut, Agus membantah sempat menerima duit Rp214 juta untuk pengadaan meja dan kursi. Menurutnya, dana tersebut sejak awal berada di Kasda. “Jadi istilahnya tidak dikembalikan. Wong dananya saja belum cair,” akunya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif