Soloraya
Sabtu, 19 Januari 2013 - 00:19 WIB

PROYEK AIR MINUM: Air Waduk Gajah Mungkur Bakal Disedot 2.100 Liter/Detik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Waduk Gajah Mungkur (JIBI/SOLOPOS/Dok)

WONOGIRI — Proyek pengolahan air minum untuk lima kota/kabupaten atau dinamakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusukas yang melibatkan investor Jepang akan menyedot 2.100 liter air/detik dari Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Advertisement

Pengambilan air direncanakan dari titik Kedung Areng di Kecamatan Wonogiri. Kemudian, air akan diolah di sejumlah titik instalasi pengolahan air (IPA) dan didistribusikan di 21 kecamatan di Wosusukas atau Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Kota Surakarta, Karanyanyar dan Sragen.

Ketua Sekretariat Bersama Wosusukas, yang juga Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri, Suharno, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjannya, Jumat (18/1/2013), menjelaskan pengambilan air 2.100 liter/detik itu bakal dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar 1.100 liter/detik dan tahap kedua 1.000 liter/detik.

Selanjutnya, air dari WGM tersebut bakal diolah di sejumlah IPA yang tersebar di beberapa kota/kabupaten. Menurut Suharno, ada tiga alternatif yang dipilih mengenai lokasi IPA. Salah satu alternatif tersebut menempatkan tiga IPA di Wonogiri, dua IPA di Sukoharjo, dan satu IPA masing-masing di Solo, Karanganyar dan Sragen.

Advertisement

“Ada beberapa alternatif untuk proyek penyediaan air minum Wosusukas. Tahun ini masih dalam tahap persiapan semuanya. Termasuk kedatangan tim investor Jepang kemarin [Kamis] masih dalam tahap penjajakan. Rencananya mereka mau memberikan dukungan pendanaan,” terang Suharno.

Jika megaproyek pengolahan air minum ini berjalan baik, Suharno melanjutkan, persoalan air di lima kota/kabupaten akan terpecahkan. Pasalnya, pasokan air dari instalasi itu akan mengkaver 21 kecamatan. Di Wonogiri, pasokan air minum diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan 12.000 pelanggan di Kecamatan Selogiri dan Wonogiri. Padahal, masyarakat Wonogiri hanya akan memakai kurang dari 10% total pasokan air.

Di sisi lain, Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, menyambut baik rencana pembangunan instalasi air lintas wilayah tersebut. Hanya saja, Wawan mengingatkan ada dua hal yang harus dipastikan pemerintah ketika merealisasikan rencana itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif